Ahad 13 Jan 2019 03:46 WIB

AS Mulai Tarik Perlengkapan Militer dari Suriah

Donald Trump telah mengklaim pasukan AS berhasil mengalahkan ISIS.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Pasukan tentara Amerika Serikat
Foto: Youtube
Pasukan tentara Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Militer Amerika Serikat (AS) telah memulai memindahkan perlengkapan militer yang tidak penting dari Suriah. Namun demikian, militer AS belum menarik pasukannya dari Suriah untuk saat ini sebagaimana diungkapkan pejabat pertahanan AS yang dilansir AFP, Sabtu (12/1).

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengklaim kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah telah berhasil dikalahkan. Sehingga, Trump mengatakan, semua pasukan militer AS bisa kembali saat ini.

Namun, beberapa pekan setelah Trump mengungkap hal tersebut, dan dari Pentagon pun mulai melakukannya, justru Trump dan jajaran di bawahnya menyampaikan pesan yang berbeda-beda tentang rencana penarikan pasukan AS dari Suriah. Penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, pada Ahad mengumumkan kondisi penarikan yang nampaknya ditunda tanpa batas waktu.

Di sisi lain, yang menambah kebingungan adalah seorang juru bicara militer mengatakan sudah memulai proses penarikan militer dari Suriah. Lalu, pada Jumat (11/1) malam, juru bicara Pentagon, Sean Robertson mengatakan bahwa ada tim yang melaksanakan penarikan pasukan secara teratur dari timur laut Suriah dalam kerangka kerja yang dikoordinasikan lintas pemerintah AS.

"Penarikan didasarkan pada kondisi operasional di lapangan, termasuk percakapan dengan sekutu dan mitra kami, dan tidak tunduk pada jadwal waktu yang berubah-ubah," ujar Robertson.

Dia menambahkan, militer AS tidak akan membahas secara khusus pergerakan pasukan untuk tujuan keamanan operasional. "Namun, kami akan mengonfirmasi bahwa belum ada pemindahan personel militer dari Suriah hingga saat ini. Misi belum berubah," katanya.

Sementara, para pejabat pertahanan AS mengatakan penarikan itu hanya dari jenis peralatan tertentu, dan bukan pasukan. Namun, ada seorang pejabat pertahanan AS mengatakan kepada AFP bahwa militer telah melakukan sejumlah persiapan untuk penarikan.

"Itu termasuk perencanaan untuk memindahkan orang dan peralatan, persiapan fasilitas untuk menerima peralatan retrograde," kata pejabat itu tersebut.

Observatorium Suriah untuk hak asasi manusia (HAM) juga melaporkan bahwa koalisi pimpinan AS di Suriah telah mulai mengurangi pasukan di lapangan udara Rmeilan di provinsi Hasakeh di timur laut Suriah. Namun pejabat pertahanan pertama AS mengatakan itu hanyalah bagian dari gerakan pasukan reguler.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement