Senin 14 Jan 2019 14:42 WIB

AS Sempat Pertimbangkan Serang Iran

Serangan dipertimbangkan setelah militan melempar mortir ke Kedubes AS di Baghdad.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Salah satu sudut Kota Baghdad, Irak.
Foto: Wikimedia
Salah satu sudut Kota Baghdad, Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tim keamanan nasional Gedung Putih dikabarkan sempat meminta Pentagon menyediakan pilihan untuk menyerang Iran. Dilansir dari Middle East Monitor, Senin (14/1), permintaan itu diajukan setelah kelompok militan yang berafiliasi dengan pemerintah Iran melemparkan mortir ke Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Baghdad.

Kabar itu diungkapkan oleh sumber yang dikutip oleh kantor berita Reuters. Sumber tersebut juga mengatakan Pentagon sempat membuat pilihan untuk menanggapi permintaan itu. Berita itu awalnya dilaporkan surat kabar AS Wall Street Journal dan berasal dari penasihat keamanan dalam negeri Gedung Putih John Bolton.

Mengutip pejabat dan mantan pejabat AS, Wall Street Journal melaporkan permintaan Gedung Putih itu membuat sejumlah pejabat Pentagon dan Departemen Luar Negeri AS sangat khawatir. Surat kabar itu juga melaporkan belum diketahui pilihan apa yang diberikan kepada Gedung Putih.

Sampai saat ini juga belum diketahui apakah Presiden AS Donald Trump sudah mendapatkan informasi tentang permintaan tersebut. Selain itu, belum dapat dipastikan apakah pada saat itu AS benar-benar melakukan serangan atau tidak.

Keputusan Gedung Putih itu disebabkan karena tiga tembakan mortir yang diarahkan ke belakang Kedutaan Besar AS di Bahgdad pada bulan September lalu. Wall Street Journal menulis tembakan mortir itu jatuh ke ruang terbuka dan tidak ada yang terluka.

Dua hari kemudian tiga orang militan tidak dikenal menembakkan tiga roket ke kantor konsulat AS di sebelah selatan Basra. Tembakan tersebut tidak menimbulkan kerusakan serius.

Departemen Luar Negeri AS tidak memberikan komentar tentang laporan tersebut. Pentagon mengatakan mereka menyediakan berbagai pilihan kepada presiden terhadap bermacam-macam ancaman.

Juru bicara tim keamanan dalam negeri Gedung Putih Garrett Marquis mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan akan terus mempertimbangkan banyak pilihan setelah serangan-serangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement