Kamis 17 Jan 2019 19:05 WIB

Vietnam Siap Menerima Kunjungan Kim Jong-un

Vietnam menjadi opsi pertemuan antara Kim dan Trump.

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Kim Jong un
Foto: EPA/KCNA
Kim Jong un

REPUBLIKA.CO.ID,  HANOI -- Pemerintah Vietnam sedang bersiap menyambut kedatangan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Pada Kamis (17/1) seorang pejabat dan diplomat yang tidak disebutkan namanya mengatakan, Vietnam juga bersedia menjadi tuan rumah pertemuan Kim Jong-un dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang kedua.

Salah satu sumber yang mengetahui kabar ini menyebut Kim akan datang ke Vietnam dalam rangka kunjungan kenegaraan antara 4 sampai 8 Febuari mendatang. Vietnam memiliki hubungan yang baik dengan AS dan Korut. Negara itu disebut-sebut sebagai tuan rumah yang paling tepat untuk pertemuan kedua Trump dan Kim.

Seorang pejabat Vietnam dan sumber diplomatik mengatakan, negara Asia Tenggara itu bersedia menjadi tuan rumah pertemuan Kim dan Trump sebagai upaya menormalisasi hubungan mereka dengan AS. Vietnam dan AS berperang dalam perang Vietnam dari tahun 1955 sampai 1975.

Menteri Luar Negeri Vietnam tidak menanggapi permintaan komentar tentang hal ini. Kedutaan besar AS di Vietnam mengatakan mereka tidak memiliki informasi apa pun tentang lokasi pertemuan tersebut.

Baca juga, Kim Jong-un Izinkan Internasional Periksa Nuklir Korut.

Pada 6 Januari lalu Trump mengatakan Amerika dan Korut sedang 'menegosiasikan lokasi' pertemuan kedua. "Akan diumumkan mungkin tidak dalam waktu dekat," kata Trump.

Sementara Gedung Putih menolak permintaan komentar. Kim dan Trump melakukan pertemuan pertama mereka di Singapura pada Juni 2018 lalu. Tapi sejak saat itu mereka kesulitan membuat kemajuan dalam proses denuklirisasi Semenanjung Korea.

Para analis memprediksi pertemuan kedua antara Kim dan Trump akan dilakukan Hanoi dan Danang, Vietnam. Salah seorang pejabat Danang mengatakan ia tidak diminta untuk mempersiapkan sebuah acara tapi ia menerima instruksi untuk bersiap menyambut kedatangan "A1", yang artinya pejabat tinggi dari luar negeri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement