Ahad 20 Jan 2019 01:41 WIB

Vogue Minta Maaf Salah Identifikasi Jurnalis Muslim AS

Dia telah menerima dukungan luas di media sosial untuk berbicara mengenai hal itu.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Israr Itah
Noor Tagouri
Foto: Instagram Noor Tagouri
Noor Tagouri

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Majalah Vogue telah meminta maaf karena salah mengidentifikasi jurnalis Muslim Amerika, Noor Tagouri, sebagai aktris Pakistan dalam Vogue edisi Februari. Wanita 24 tahun itu mengatakan, dia 'patah hati dan hancur' setelah mengetahui bahwa nama Noor Bukhari, yang merupakan aktris Pakistan, telah dicetak di sebelah fotonya.

Tagouri mengatakan penggambaran yang keliru dan kesalahan identifikasi adalah masalah yang terus terjadi bagi Muslim di AS. Dia telah menerima dukungan luas di media sosial untuk berbicara mengenai hal itu, seperti dilansir dari BBC, Sabtu (19/1).

Di Instagram, jurnalis dan aktivis tersebut berbagi video yang diambil oleh suaminya saat ia membuka majalah untuk pertama kalinya.

Awalnya, ada kesenangan. "Itu sangat keren! Aku histeris." Kemudian, ketika dia melihat kesalahan nama, dia berkata: "Tunggu, tunggu". Dia nampak tak percaya, menutup majalah dan berkata, "Yang benar saja?!"

Dalam posting tersebut, Tagouri mengatakan bahwa tampil di majalah Vogue adalah salah satu mimpinya. Dia tidak pernah mengharapkan ini terjadi dari media yang sangat dia hormati.

"Saya pernah diidentifikasi beberapa kali dalam publikasi media, sampai membahayakan hidup saya. Sebanyak saya berusaha melawan ini, ada saat-saat seperti ini, di mana saya merasa dikalahkan," kata Tagouri.

Tahun lalu, foto-fotonya digunakan untuk mengilustrasikan cerita tentang Noor Salman, istri dari pria bersenjata yang bertanggung jawab atas penembakan massal di klub malam Pulse di Orlando, Florida, menurut berita CNN.

Tagouri telah muncul di Ted Talks dan pada 2016 menjadi Muslim pertama yang muncul di majalah Playboy mengenakan jilbab. Pihak Vogue menyatakan permintaan maaf dengan tulus atas kesalahan tersebut.

"Kami sangat senang pada kesempatan untuk memotret Tagouri dan menyoroti pekerjaan penting yang dia lakukan, dan telah salah mengidentifikasi namanya adalah langkah salah yang menyakitkan," kata majalah itu.

"Kami juga memahami bahwa ada masalah kesalahan identifikasi yang lebih besar di media, terutama di antara subjek yang bukan kulit putih. Kami akan berusaha untuk lebih bijaksana dan berhati-hati dalam pekerjaan kami ke depan, dan kami meminta maaf atas segala rasa malu yang disebabkan Tagouri dan Bukhari."

Namun beberapa orang di media sosial mengkritik permintaan maaf Vogue, juga, menunjuk pada penggunaan frasa 'subjek yang tidak berkulit putih' untuk merujuk pada orang kulit berwarna.

"Saya sangat bersyukur dan rendah hati dengan dukungan dan topik perbincangan yang telah dimulai ini. Ini bukan tentang saya yang salah diidentifikasi dan diwakili - ini tentang semua orang yang terpinggirkan yang selalu menjadi renungan dan tidak benar-benar terlihat," kata Tagouri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement