REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki pada Ahad mengecam sistem internasional karena gagal menangani masalah migrasi internasional. Konsekuensi tragisnya, termasuk lebih dari 100 migran yang baru saja meninggal di Laut Tengah.
"Sistem internasional, dengan berdiam diri dalam menghadapi drama yang terus terjadi ini dan gagal menemukan penyelesaian, adalah wajah barbarisme zaman modern," kata Juru Bicara Presiden Turki Ibrahim Kalin di akun Twiter, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Turki, Anadolu, Ahad (20/1).
Kalin memberi contoh kematian sebanyak 117 migran pada Sabtu (19/1), setelah perahu yang membawa mereka tenggelam di lepas pantai Libya. Setelah kecelakaan itu, Presiden Italia Sergio Mattarella menyampaikan kesedihannya yang mendalam sehubungan dengan tragedi yang telah terjadi di Laut Tengah tersebut.
Organisasi Internasional bagi Migrasi (IOM) memperkirakan bahwa tahun lalu lebih dari 2.200 migran meninggal atau hilang saat mereka berusaha menyeberangi Laut Tengah.