REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) menolak langkah pemutusan hubungan diplomatik yang diambil Presiden Venezuela Nicolas Maduro. AS mengatakan Maduro tidak memiliki kewenangan untuk memutuskan hubungan. Washington akan menjalin hubungan dengan pemerintah yang dipimpin kepala oposisi Juan Guaido.
"Amerika Serikat menjaga hubungan diplomatik dengan Venezuela dan akan menjalin hubungan kami dengan Venezuela melalui pemerintah sementara Presiden Guaido, yang mengundang misi kami untuk tetap berada di Venezuela," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.
"Amerika Serikat tidak mengakui rezim Maduro sebegai pemerintah Venezuela. Dengan demikian, Amerika Serikat tidak menganggap mantan presiden Nicolas Maduro memiliki kewenangan hukum untuk memutuskan hubungan diplomatik."
Baca juga, Presiden Maduro Kian Terisolasi di Kawasan.
Guaido menyatakan diri sebagai presiden semantara pada Rabu (23/1). Ia mendapatkan dukungan AS dan beberapa negara Amerika Latin.
Peristiwa itu membuat Maduro, yang telah memerintah negara kaya minyak itu sejak 2013, memutuskan hubungan dengan AS dan memberi waktu 72 jam bagi para diplomat negara itu untuk meninggalkan Venezuela.
Pompeo, di sisi lain, mengatakan para diplomat AS berencana untuk tinggal dan dia meminta militer dan pasukan keamanan Venezuela "untuk terus melindungi ... semua warga Venezuela, serta warga AS dan negara lain di Venezuela.
"Kami meminta semua pihak untuk menahan diri dari langkah-langkah yang tidak sesuai dengan hak khusus dan kekebalan yang dimiliki anggota komunitas diplomatik," katanya.
"Amerika Serikat akan mengambil langkah yang sesuai untuk meminta pertanggungjawaban kepada siapa pun yang membahayakan keselamatan dan keamanan misi dan personel kami."