Ahad 27 Jan 2019 03:42 WIB

Sembilan Jasad Ditemukan dalam Ledakan Tambang di Brasil

Tiga tahun lalu, pada November 2015, waduk yang lebih besar pernah runtuh di Brasil.

Foto udara menunjukkan situasi akibat jebolnya waduk di dekat kota Brumadinho, Brasil, (26/1).
Foto: AP
Foto udara menunjukkan situasi akibat jebolnya waduk di dekat kota Brumadinho, Brasil, (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BRUMADINHO -- Petugas penyelamat Brasil mencari sekitar 300 orang yang hilang dalam ledakan waduk limbah tambang bijih besi dari perusahaan tambang Vale SA. Proses pencarian dengan harapan tipis untuk menemukan korban selamat, tiga tahun sejak kecelakaan serupa yang melibatkan penambang.

Menurut petugas pemadam kebakaran yang melakukan penyelamatan di kota Brumandinho, sembilan jenazah telah ditemukan setelah ledakan waduk pada Jumat (25/1) waktu setempat. Sementara hampir 200 orang lainnya berhasil diselamatkan.

"Sangat disayangkan, pada saat ini peluang untuk menemukan korban selamat sangat kecil. Kami mungkin hanya akan menyelamatkan jenazah," kata Romeu Zema, Gubernur Minas Gerais, wilayah tambang tempat bencana terjadi, kepada wartawan setempat.

Korban meninggal diperkirakan akan naik sangat pesat, menurut Avimar de Melo Barcelos, wali kota Brumadinho, kota terdekat dari tambang. Penyebab ledakan belum diketahui.

"Petugas penyelamat memetakan empat titik yang kemungkinan bisa menemukan korban selamat, termasuk kantin yang terbenam dalam endapan pada saat waktu makan siang," kata juru bicara kepolisian.

Negara tersebut masih dalam pemulihan atas bencana runtuhnya sebuah waduk yang lebih besar pada November 2015. Kejadian itu menewaskan 19 korban dalam bencana lingkungan terbesar di Brasil. 

Waduk milik Samarco Mineracao SA yang merupakan usaha patungan antara Vale SA dan grup BHP, mengubur sebuah desa dan menggelontorkan limbah beracun ke sebuah sungai besar. Seorang hakim pemerintah menetapkan Vale untuk membekukan dana sebesar 265 juta dolar AS dalam rekening perusahaan tersebut untuk disimpan bagi kerusakan yang disebabkan oleh ledakan tersebut.

Presiden Jair Bolsonari direncanakan akan mengunjungi Minas Gerais dan terbang ke lokasi bencana pada Sabtu pagi waktu setempat setelah mengirim tiga menteri ke lokasi. Direktur Eksekutif Vale, Fabio Schvarstman mengatakan bendungan yang meledak pada Jumat di tambangbijih besi Feijao tersebut sudah dinonaktifkan dan kapasitasnya sekitar seper lima dari jumlah yang tertumpah di Samarco.

Peralatan memperlihatkan dam tersebut dalam keadaan stabil pada tanggal 10 Januari dan terlalu dini untuk menyebutkan penyebab ambruknya.

 

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement