Ahad 27 Jan 2019 17:19 WIB

Rusia Serukan Aktivasi Keanggotan Suriah di Liga Arab

Keanggotaan Suriah di Liga Arab dibekukan sejak konflik pada 2011 di negara ini.

KTT Tingkat Menlu Liga Arab di Kairo, Ahad (7/9).
Foto: AP/Hassan Ammar
KTT Tingkat Menlu Liga Arab di Kairo, Ahad (7/9).

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS— Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, menyerukan pengaktifan kembali keanggotaan Suriah di Liga Arab, dua bulan sebelum pertemuan puncak tahunan organisasi pan-Arab tersebut di Tunisia pada Maret.

"Kami ingin Tunisia mendukung proses kembalinya Suriah ke keluarga Arab serta Liga Negara Arab," kata Lavrov kepada wartawan dalam taklimat bersama dengan timpalannya dari Tunisia Khamis Al-Jahwani di Tunis, Tunisia, pada Sabtu (26/1) . dan dikutip Kantor Berita TASS.

"Saya percaya Tunis tertarik pada kepulangan dengan cepat pengungsi Suriah yang ditampung di Tunisia," kata Lavrov, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu.  

"Kami akan melakukan apa saja untuk menciptakan kondisi yang layak di Suriah buat kepulangan semacam itu."

Ada sebanyak 400 pengungsi Suriah di Tunisia, demikian perkiraan Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR).

Sementara itu Al-Jahwani mengatakan kembalinya Suriah ke Liga Arab adalah keputusan badan yang berpusat di Ibu Kota, Kairo, tersebut, yang membekukan keanggotaan Suriah pada 2011.

"Menteri luar negeri Arab akan bertemu dan memutuskan apa yang mereka mau untuk Suriah," katanya. "Apa yang Tunisia peduli ialah keamanan, kestabilan, dan persatuan nasional Suriah."

Liga Arab membekukan keanggotaan Suriah pada 2011 karena Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad menggunakan kekerasan untuk memadamkan protes pro-demokrasi di negeri itu.

Dalam beberapa pekan belakangan, telah terjadi peningkatan seruan Arab bagi normalisasi hubungan dengan Pemerintah Bashar, termasuk kunjungan oleh Presiden Sudan Omar Al-Bashir ke Damaskus, Suriah, dan pembukaan kembali Kedutaan Besar Bahrain serta Uni Emirat Arab (UAE) di ibu kota Suriah. 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement