Ahad 27 Jan 2019 17:56 WIB

Utusan Militer Venezuela Membelot, Serukan Kudeta Maduro

Kolonel Silva mengecam tindakan represif aparat ke pendukung oposisi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido (tengah depan)
Foto: AP Photo/Fernando Llano
Pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido (tengah depan)

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Seorang utusan militer penting Venezuela untuk Amerika Serikat (AS), yakni Kolonel Jose Luis Silva, menyerukan rakyat Venezuela mendukung dan mengakui pemerintahan Juan Guaido.

Guaido diketahui telah memproklamirkan dirinya sebagai presiden sementara Venezuela untuk mengeliminasi posisi Nicholas Maduro.

"Hari ini saya berbicara kepada rakyat Venezuela dan terutama kepada saudara-saudara saya di angkatan bersenjata bangsa, untuk mengakui presiden Juan Guaido sebagai satu-satunya presiden yang sah," kata Kolonel Silva dalam sebuah video yang direkam di Kedutaan Besar Venezuela di Washington dan dirilis pada Sabtu (26/1), dikutip laman the Guardian.

Ia pun mengkritik militer Venezuela yang melakukan tindakan represif terhadap rakyat yang memprotes pemerintahan Maduro. "Pesan saya kepada angkatan bersenjata adalah, 'jangan menganiaya rakyatmu'," ujar Kolonel Silva.

Baca juga, Presiden Maduro Kian Terisolasi di Kawasan.

Dia menegaskan bahwa militer diberi senjata untuk mempertahankan kedaulatan negara. Militer tidak diberi senjata untuk menyerang rakyat dan membela penguasa saat ini. 

Guaido menyambut baik pesan dan seruan yang diutarakan Kolonel Silva. Dia mendorong orang-orang untuk mengikuti langkahnya.

Namun Kementerian Pertahanan Venezuela mengecam pesan Kolonel Silva. Di laman resminya, Kementerian Pertahanan Venezuela mengunggah foto Kolonel Silva dengan tulisan "pengkhianat" di atasnya.

Saat ini Venezuela tengah dilanda krisis politik. Ribuan rakyat di sana telah menggelar demonstrasi menuntut mundurnya Maduro sebagai presiden. Suasana kian kalut ketika Majelis Nasional Venezuela menyatakan bahwa pemerintahan Maduro tidak sah.

Pemimpin oposisi sekaligus ketua Majelis Nasional Venezuela Juan Guaido kemudian memproklamirkan diri sebagai presiden sementara. AS, sebagai pihak yang selalu bertentangan dengan Maduro, kemudian mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.

Keputusan AS dikecam oleh Maduro. Dia kemudian memerintahkan semua diplomat AS yang berada di negaranya untuk hengkang dalam waktu 72 jam.

Selama empat tahun terakhir, Venezuela harus menghadapi krisis ekonomi yang terus memburuk. Menurut PBB, sejak 2014, sekitar 2,3 juta warga Venezuela telah meninggalkan negaranya. Hal itu memicu krisis migrasi terburuk dalam sejarah Amerika Latin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement