Ahad 27 Jan 2019 18:24 WIB

AS Desak DK PBB tak Akui Maduro Sebagai Presiden Venezuela

Pompeo menilai eksperimen sosialis pemerintahan Maduro membuat Venezuela ambruk.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Nicolas Maduro
Foto: AP Ariana Cubillos
Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) mendesak negara-negara dunia untuk memutuskan hubungan keuangan dengan pemerintahan Nicholas Maduro. Washington telah memutuskan mendukung presiden sementara Venezuela dari oposisi, Juan Guaido.

"Sekarang saatnya bagi setiap negara lain untuk memilih satu pihak, antara Anda berdiri dengan kekuatan kebebasan atau Anda bersekutu dengan Maduro dan kekacauannya," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam sebuah pertemuan di Dewan Keamanan PBB pada Sabtu (26/1).

Menurut Pompeo, eksperimen sosialis pemerintahan Maduro telah menyebabkan perekonomian Venezuela ambruk. Hal itu pula yang akhirnya membuat rakyat Venezuela kelaparan.

Oleh sebab itu, dia meminta seluruh anggota Dewan Keamanan untuk memberi dukungan pada Juan Guaido selaku presiden sementara Venezuela. "Kami meminta semua anggota Dewan Keamanan untuk mendukung transisi demokrasi Venezuela dan peran sementara presiden Guaido," ujarnya.

Baca juga, Erdogan Bela Maduro, Trump Dukung Oposisi Venezuela.

Dengan pertemuan di Dewan Keamanan, AS berhasil menempatkan krisis Venezuela sebagai masalah internasional. Namun menurut sejumlah diplomat, setiap tindakan Dewan Keamanan yang bertujuan mengatasi krisis di negara tersebut akan diveto Rusia dan Cina.

Sementara itu beberapa negara Eropa telah mengisyaratkan akan mendukung Guaido sebagai presiden. Inggris, Jerman, Prancis, dan Spanyol telah mengultimatum Maduro untuk menggelar pemilu baru dalam waktu delapan hari.

Jika hal itu gagal dilakukan, keempat negara itu akan mendukung Guaido sebagai pemimpin. Rusia menilai tuntutan Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol tidak masuk akal.

Menteri Luar Negeri Venezuela Jorge Arreaza, yang turut hadir dalam pertemuan di Dewan Keamanan, menilai tuntutan keempat negara Eropa tadi seperti anak bocah. "Eropa memberi kita delapan hari (untuk menggelar pemilu)? Di mana Anda mendapatkan bahwa Anda memiliki kekuatan untuk menetapkan tenggat waktu atau ultimatum kepada orang-orang yang berdaulat?" ujarnya.

Arreaza pun menegaskan bahwa tawaran dialog Venezuela dengan AS masih berlaku. "Jika Presiden (Donald) Trump, seperti presiden AS lainnya, sedang mencari perang untuk menunjukkan bahwa dia dapat memerintah atau merangsang ekonomi, dia tidak akan mendapatkannya di Venezuela," kata Arreaza.

Setelah pertemuan di Dewan Keamanan PBB, Guaido dilaporkan mengirim surat ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Dia meminta PBB membantu mengatasi kelaparan dan minimnya ketersediaan obat-obatan di Venezuela. Namun PBB belum merespons permintaan Guaido.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement