REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS -- Menteri Luar Negeri Tunisia Khemaies Jhinaoui mengatakan, sudah sepatutnya Suriah kembali menjadi anggota Liga Arab. Hal itu dia sampaikan menjelang pertemuan tahunan yang dijadwalkan digelar di Tunis pada Maret mendatang.
"Suriah adalah negara Arab dan tempat asalnya di Liga Arab," kata Jhinaoui saat menggelar konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada Sabtu (26/1), dikutip laman Al Araby.
Kendati demikian, Jhinaoui mengatakan, soal apakah Suriah dapat kembali menjadi anggota Liga Arab akan diputuskan negara-negara anggota. Hal terpenting, bagi Tunisia adalah stabilitas dan keamanan Suriah.
“Para menteri luar negeri (negara-negara anggota Liga Arab) akan memutuskan masalah ini. Yang penting bagi kami adalah stabilitas dan keamanan Suriah,” ujarnya.
Baca juga, Assad: Konflik Suriah Perang Internasional.
Lavrov mengatakan, Rusia juga menginginkan agar Suriah bisa kembali menjadi anggota Liga Arab. “Seperti yang telah kita bahas di Aljazair dan Maroko selama beberapa hari terakhir, kami ingin Tunis juga mendukung kembalinya Suriah ke keluarga Arab, Liga Arab,” ucapnya.
Rusia diketahui merupakan sekutu utama Suriah dalam memerangi kelompok milisi di negaranya. Intervensi militer Rusia dimulai pada 2015.
Suriah didepak dari Liga Arab tak lama setelah konflik sipil pecah di negara tersebut pada 2011. Negara anggota Liga Arab juga mengecam Presiden Suriah Bashar al-Assad karena gagal bernegosiasi dengan pihak oposisi dan mengerahkan kekuatan militer yang dianggap brutal.