Senin 28 Jan 2019 09:38 WIB

Gedung Putih Peringatkan Pemerintahan Maduro

Presiden Maduro yakin pada akhirnya akan menang.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/Umar/ Red: Teguh Firmansyah
Ikustrasi krisis Venezuela.
Foto: Reuters
Ikustrasi krisis Venezuela.

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton memberikan peringatan terhadap kekerasan atau intimidasi terhadap diplomat Amerika di Venezuela dan pemimpin oposisi Juan Guaido. Dia mengatakan, tindakan seperti itu akan memicu respons dari Amerika Serikat.

"Setiap kekerasan dan intimidasi terhadap personel diplomatik AS, pemimpin demokrasi Venezuela, Juan Guiado (sic), atau Majelis Nasional itu sendiri akan mewakili serangan besar terhadap supremasi hukum dan akan disambut dengan respons yang signifikan," kata Bolton dalam cicitannya melalui Twitter, Ahad (27/1).

Ia juga mencatat dukungan Kuba untuk pasukan paramiliter pemimpin Venezuela Nicolas Maduro.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro yakin pada akhirnya akan menang dan negaranya bisa selamat dari upaya kudeta. Maduro menegaskan Venezuela tidak memiliki hubungan politik dan diplomatik dengan Amerika Serikat.

Baca juga, Utusan Militer Venezuela Membelot, Serukan Kudeta Maduro.

Seperti dilansir dari kantor berita Turki, Anadolu Agency, Senin (28/1), Maduro menyinggung soal pernyataan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo di Dewan Keamanan PBB. "Pompeo adalah juru bicara negara yang mengancam kita," kata dia.

Meski demikian, Maduro mengatakan, kekuatan Paman Sam sedang menurun. Bahkan ada negara dan pemimpin baru yang kuat di dunia, baik ecara ekonomi maupun politik.

"(Pompeo) tidak menghormati siapa pun dan berpikir dia bisa memerintah dengan berteriak dan mengancam. Tidak ada yang bisa meneriaki kita. Dia bisa mengatakan apa yang dia inginkan tentang saya, tetapi saya melindungi negara saya, orang-orang saya dan sejarah saya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement