Senin 28 Jan 2019 23:01 WIB

Dubes Saudi untuk Lebanon Dukung Kampanye Moderasi Islam

Kampanye moderasi Islam melalui media dinilai sangatlah efektif.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Nashih Nashrullah
Pemancar radio. Ilustrasi
Foto: .
Pemancar radio. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT— Duta Besar Arab Saudi untuk Lebanon, Walid Bukhari, menekankan perlunya meningkatkan komunikasi dan dialog untuk mempromosikan budaya moderat melalui media, khususnya stasion radio di Lebanon. 

Hal itu diungkapkannya dalam sebuah acara pertemuan budaya bertajuk Coffe Cup 4: Cedars Wavelength di resor ski pegunungan Mzaar, timur Beirut, Lebanon. 

Pada kesempatan itu, Bukhori menyoroti peran media audio dalam mempromosikan budaya moderat.  

"Tidak ada yang lebih berharga dan murni daripada kebaikan untuk menjunjung budaya moderasi, komunikasi, dialog, dan pengembangan," kata Bukhari, dilansir di Alarabiya, Senin (28/1). 

Menurut Kantor Berita Nasional Lebanon, Sang Diplomat mengatakan kegiatan Coffee Cup 4 menghormati dan menghargai media dan situs jejaring sosial Lebanon. Ia juga menyebut pers Lebanon sebagai media perintis dan penting. 

Bukhari mengatakan, pertemuan tersebut menggarisbawahi iklim komunikasi dan dialog untuk menekankan kedalaman hubungan antara kedua negara bersaudara itu. Di samping, menekankan aspirasi mereka untuk lebih mengembangkan hubungan kedua negara di berbagai bidang.  

Selama acara tersebut, Bukhari menyampaikan apresiasinya terhadap sejumlah pembawa acara dan pembawa acara audio. 

Penghargaan tersebut sebagai pengakuan atas media Lebanon secara umum dan pengakuan terhadap inovasi, kecerdasan, bahasa dialog, pemulihan hubungan budaya, dan pengakuan terhadap yang lain. 

Acara ini juga dihadiri Menteri untuk Urusan Wanita sementara, Jean Ogasapian, Duta Besar Uni Emirat Arab dan Kuwait untuk Lebanon Hamad Saeed al-Shamsi dan Abdel Aaal al-Qinai. 

Di samping itu, adapula Gubernur Beirut Ziad Shbib, Presiden Dewan Media Audiovisual Nasional Abdel Hadi Mahfouz, dan delegasi Saudi yang berkunjung.

Pada kesempatan itu, Presiden Dewan Media Audiovisual Nasional, Abdel Hadi Mahfouz, menyoroti peran penting media dalam kehidupan publik dan dampaknya terhadap opini publik. 

Mahfouz mendesak media untuk melakukan dan mempromosikan budaya moderat, terutama dalam membentuk dan menggiring opini publik. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement