REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Komisi Eropa pada Jumat mengatakan pihaknya akan mengirim tim pemeriksa ke negara pengekspor daging sapi Polandia. Upaya tersebut dilakukan setelah muncul laporan TV yang menayangkan sebuah perusahaan membunuh sapi sakit dan menjual dagingnya untuk konsumsi manusia.
Polandia memproduksi sekitar 560 ribu ton daging sapi setiap tahunnya. Sebanyak 85 persen dari jumlah itu diekspor ke sesama negara anggota Uni Eropa (EU) termasuk Inggris, Spanyol, Italia, dan Jerman.
Kekhawatiran konsumen terhadap keamanan makanan meningkat setelah seorang jurnalis dari perusahaan penyiaran swasta TVN mendapat pekerjaan di rumah pemotongan hewan sekitar 113 km di sebelah timur Warsawa, tempat dia ditugaskan membunuh sapi dan memotong dagingnya. Rekaman menunjukkan sapi-sapi yang sakit diangkut ke rumah pemotongan itu, tempat sapi-sapi itu dianiaya dan dibunuh.
Kepala lembaga yang menaungi dokter hewan Polandia pada Kamis mengatakan Kepolisian Polandia telah meluncurkan penyelidikan kriminal terhadap dua perusahaan setelah muncul laporan itu. "Sebuah tim auditor Komisi Eropa ditugaskan ke Polandia pada Senin untuk menilai situasi di lapangan," kata juru bicara Komisi Eropa saat pengarahan harian jurnalis. Dia menambahkan bahwa masalah itu bisa memicu kekhawatiran di 14 negara anggota EU.
Menurutnya, atas permintaan Komisi Eropa, Polandia telah mengaktifkan sebuah sistem untuk melacak dan menarik daging-daging yang berpotensi terkontaminasi.