REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK — New York memutuskan menambah biaya transportasi umum. Biaya tambahan itu, berlaku bagi tarif taksi yang naik sebesar 2,5 dolar AS dan 2,75 dolar untuk transportasi berbasis daring seperti Uber dan Lyft.
Keputusan ini berlaku mulai dari Manhattan hingga 96th Street di daerah Selatan. Biaya tambahan ini, nantinya akan dimasukkan dalam anggaran pemerintah daerah Andrew Coumo, dan diperuntukkan sebagai sumber dana perbaikan kereta bawah tanah.
Sejumlah protes diungkapkan sekelompok supir taksi yang menanggap kenaikan tarif ini akan berimbas pada turunnya minat konsumen. Selain itu, mereka mengganggap keputusan ini tentu akan berpotensi menyebabkan kerugian.
Sementara itu, Hakim Mahkamah Agung Negara daerah Manhattan, Lynn Korler mengatakan, keputusan ini belum menunjukkan masalah yang tidak dapat teratasi, mengingat keputusan adanya biaya tambahan dimaksudkan untuk langsung diteruskan ke konsumen. Meksi begitu, Korler tetap menerima gugatan atau masukan dari para pengemudi taksi.
"Kami merasa menang bahwa gerakan negara untuk memberhentikan (keputusan penambahan tarif) ditolak, dan kami berharap akhirnya negara akan melakukan hal yang benar dan menyelamatkan pengemudi dari kemiskinan yang dihasilkan biaya tambahan ini,” kata anggota Aliansi Pekerja Taxi New York, Bhairavi Desai kepada ABC News, Ahad (3/2).
Adapun biaya tambahan mulai berlaku sejak 2 Februari pukul 12.01 waktu setempat dan berlaku untuk seluruh transportasi daring, taksi, kendaraan livery dan rideshare. "Keputusan hakim adalah langkah positif dalam upaya kami untuk menemukan aliran pendapatan khusus untuk kereta bawah tanah dan bus publik, serta mengurangi kemacetan di kawasan pusat bisnis Manhattan," kata Patrick Muncie, juru bicara Gubernur Cuomo.
"Kami akan terus berupaya, sehingga warga New York dapat memiliki sistem transportasi yang aman dan nyaman,” sambut Muncie.
Di sisi lain, Uber mengatakan, setuju dengan keputusan pemerintah daerah Coumo, dan akan segera menaikkan harga sesuai keputusan pemerintah. Namun, pihak Uber mengganggap keputusan penambahan biaya dapat dirancang lebih komprehensif dan berlaku bagi seluruh kendaraan, baik pribadi maupun umum.
“Kami setuju bahwa kemacetan jalanan adalah masalah di NYC, tetapi kami percaya cara terbaik untuk mengatasinya adalah melalui penerapan rencana penetapan harga kemacetan yang komprehensif yang diterapkan untuk semua kendaraan pribadi, truk, dan kendaraan komersial, bukan hanya untuk disewa kendaraan dan taksi, ” kata Uber dalam laman resminya.