REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan negaranya berencana untuk menekan Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Drian mengatakan ketua oposisi yang mendeklarasikan dirinya sendiri sebagai presiden sementara Juan Guaido punya hak untuk menggelar pemilihan umum.
"Guaido memiliki kapasitas dan legitimasi untuk menggelar pemilihan umum," kata Le Drian di stasiun radio France Inter, Senin (4/2).
Beberapa negara besar Eropa mulai mengakui Guaido sebagai pemimpin Venezuela yang baru. Sebelumnya mereka memberi tenggat waktu delapan hari kepada Maduro untuk menyelenggarakan pemilihan umum atau mereka akan mengakui Guaido.
Setelah Maduro tidak mendengarkan ultimatum tersebut maka negara-negara Eropa pun mulai mengakui Guaido. Maduro yang dituduh menjalankan negara OPEC itu dengan diktaktor dan menghancurkan ekonominya mengatakan elit-elit Eropa menjilat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Le Drian mengatakan Prancis akan membicarakan masalah Venezuela dengan rekan-rekan mereka di Eropa. Ia juga berharap konflik di Venezuela dapat diselesaikan dengan tenang dan damai.
AS, Kanada, dan beberapa negara Amerika Latin sudah tidak mengakui Maduro sebagai presiden Venezuela. Menurut mereka Maduro mencurangi pemilihan umum tahun lalu yang membuatnya menduduki masa jabatan periode kedua.
Maduro yang dinilai telah menghancurkan perekonomian Venezuela dan menyebabkan jutaan orang meninggalkan negara tersebut didukung oleh Rusia, Cina dan Turki. Ia juga didukung oleh pejabat-pejabat tinggi militer.
Baca: Maduro Curigai Donald Trump Ingin Kuasai Venezuela