Rabu 06 Feb 2019 21:49 WIB

Badan Amerika Latin Dukung Juan Guaido di Venezuela

Sebelas dari 14 anggota Lima Group meminta pergantian kekuasaan di Venezuela.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Juan Guaido
Foto: AP
Juan Guaido

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Badan multilateral negara Amerika Latin yang dikenal Lima Group mendesak militer Venezuela mendukung ketua oposisi Juan Guaido sebagai presiden sementara. Dilansir dari BBC, Selasa (5/2) 11 dari 14 anggota Lima Group meminta pergantian kekuasaan di Venezuela dilakukan tanpa menggunakan kekerasan.

Mereka juga mendesak pengiriman bantuan kemanusiaan ke Venezuela. Dalam pertemuan mereka di Ottowa, Kanada, Lima Group membuat 17 poin deklarasi. Deklarasi tersebut disepakati oleh Argentina, Brasil, Cile, Kolombia, Kosta Rika, Guetemala, Honduras, Panama, Paraguay, Peru, dan Kanada.

"Mereka menegaskan kembali pengakuan dan dukungan mereka terhadap presiden sementara Bolivarian Republik Venezuela Juan Guaido yang sesuai dengan konstitusi," poin pertama deklarasi Lima Group, Selasa (5/2).

Dalam poin pertama itu juga disebutkan Lima Group salut dengan bertambahnya jumlah negara yang mengakui Juan Guaido sebagai presiden sementara. Mereka juga meminta masyarakat internasional untuk memberikan dukung terkuat kepada Guaido dan badan legislatif Venezuela yaitu National Assembly dalam upaya mereka membentuk pemerintahan transisi di Venezuela.

Deklarasi itu diunggah di situs resmi pemerintahan Kanada. Lima Group juga menyatakan dengan senang hati menerima permintaan presiden sementara Guaido untuk memasukan Venezuela ke dalam Lima Group. Kelompok tersebut juga setuju untuk mengakui dan bekerja dengan perwakilan yang ditunjukan Guaido di negara-negara mereka.

Lima Group juga mencatat Presiden Nicolas Maduro memanipulasi dialog yang diinisiasi oleh berbagai aktor internasional. Hal itu sebagai taktik Maduro agar ia dapat mempertahankan kekuasaanya. Karena itu menurut Lima Group setiap inisiatif politik atau diplomatik harus bertujuan mendukung peta jalan konstitusional yang disampaikan National Assembly dan Guaido.

"Yang berusaha menciptakan masa transisi yang damai untuk Venezuela, yang akan menghasilkan digulingkannya rezim diktator Maduro, serta memungkinkan diadakannya pemilihan umum dan pemulihan demokrasi di Venezuela," kata badan multilateral tersebut.

Sebelas anggota Lima Group juga meminta masyarakat internasional untuk mengambil langkah untuk mencegah rezim Maduro mengambil untung dari transaksi perdagangan dan keuangan di luar negeri. Hanya tiga negara Lima Group yang tidak mendukung deklarasi ini yaitu Guyana, Meksiko, dan Saint Lucia.

Lima Group dibentuk pada 8 Agustus 2017 di Lima, ibu kota Peru. Badan multilateral itu bertujuan untuk menciptakan kedamaian dalam krisis di Venezuela. Ada beberapa isu dibahas oleh kelompok ini antara lain pembebasan tahanan politik, penyelenggaran pemilihan umum yang demokratis, dan menawarkan bantuan kemanusiaan.

Sebelumnya, Guaido mengatakan pemerintahan Maduro mencoba untuk memindahkan uang negara sebesar 1,2 miliar dolar AS dari bank negara Bandes ke cabang mereka di Uruguay. Tapi Guaido tidak menunjukkan bukti pernyataannya tersebut.

Guaido memang sering menuduh pemerintah Maduro mencuri uang negara. Para traders atau pelaku pasar mata uang Venezuela mengatakan pemerintah Maduro menggunakan cabang Bandes untuk menghindari sanksi Amerika Serikat.

"Dalam hal ini kami meminta Uruguay untuk tidak membiarkan mereka untuk mencuri," kata Guaido dalam pidatonya di National Assembly yang disiarkan televisi.

Seperti Meksiko sampai saat ini Uruguay masih memilih posisi netral dalam krisis politik Venezuela dan mereka meminta diadakannya dialog antara pemerintah dan oposisi. Sementara itu, Guaido dan pendukungnya mengatakan sudah terlalu terlambat untuk melakukan dialog dan Maduro harus segera melakukan pemilihan presiden.

Banyak yang khawatir krisis politik di Venezuela dapat berakhir dengan perang. Dalam wawancaranya dengan televisi Spanyol, Maduro mengatakan tidak ada yang dapat menjawab pertanyaan tersebut karena semuanya tergantung dengan Amerika Serikat.

"Semuanya tergantung dengan kegilaan dan agresifitas kerajaan di utara (AS) dan sekutu Barat-nya, kami meminta tidak ada yang mengintervensi urusan internal kami dan kami mempersiapkan diri untuk mempertahankan negara kami," kata Maduro seperti dilansir di BBC.

Sebanyak 17 negara Uni Eropa sudah menyatakan mendukung Guaido. Inggris, Prancis, Jerman, Spanyol, dan Swedia mendukung Guaido. Sementara itu, negara Uni Eropa lainnya seperti Yunani dan Irlandia juga untuk menggelar pemilihan umum yang baru tapi belum mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.

Maduro masih memiliki sekutu-sekutu kuat seperti Rusia dan Cina. Ia juga didukung Turki, Iran, Suriah, dan Bolivia.  Perwira dan pejabat tinggi militer Venezuela juga masih mendukung Maduro.

Baca: Maduro Sebut Eropa Dukung Intervensi AS di Venezuela

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement