REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan Venezuela harus menyelesaikan masalahnya sendiri melalui pembicaraan damai. Selain itu Cina mendukung upaya masyarakat internasional dalam hal ini.
Melalui sebuah pernyataan pada Jumat (8/2) malam, Kementerian luar negeri Cina mengatakan Cina mendukung upaya masyarakat internasional dalam penyelesaian damai masalah Venezuela dan berharap semua pihak akan terus memainkan peran konstruktif.
"Urusan Venezuela harus diselesaikan oleh rakyatnya dalam kerangka kerja konstitusi dan hukum melalui dialog damai dan saluran politik. Hanya dengan cara ini Venezuela dapat mewujudkan stabilitas yang langgeng," kata kementerian itu, Sabtu (9/2).
Selain itu, Cina telah meminjamkan lebih dari 50 miliar dolar Amerika Serikat kepada Venezuela melalui perjanjian minyak untuk pinjaman selama dekade terakhir, mengamankan pasokan energi untuk ekonominya yang tumbuh cepat. Namun, pembiayaan mengering karena ekonomi negara Amerika Selatan itu mulai menurun pada tahun 2015, ditekan oleh anjloknya harga minyak.
Guaido mengatakan perubahan dalam pemerintahan di Venezuela akan menguntungkan dua kreditor asing utama Rusia dan Cina. Ia telah mengirim komunikasi ke kedua negara, yang memiliki hubungan dekat dengan pemerintah Maduro.
Sekitar 20 negara Uni Eropa termasuk Inggris, Jerman, Prancis dan Spanyol telah bersekutu dengan Amerika Serikat dalam mengakui Juan Guaido sebagai presiden sementara Venezuela dan menekan Presiden sosialis Nicolas Maduro untuk menyerukan pemilihan baru.
Namun, Kelompok Kontak Internasional yang didukung Uni Eropa tentang Venezuela dalam pertemuan perdananya di ibukota Uruguay Montevideo pekan ini mengatakan intervensi yang terlalu kuat dapat memperburuk krisis.