Ahad 10 Feb 2019 20:04 WIB

Nuryanto dan Ai Dimutilasi di Malaysia, Ini Kata Pengacara

Kepolisian menemukan mayat laki-laki dan perempuan dengan kondisi termutilasi.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Teguh Firmansyah
Pembunuhan (Ilustrasi)
Foto: pixabay
Pembunuhan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Nuryanto (37), pengusaha kain yang berdomisili di Rancamanyar, Kecamatan Ciodeng, Kabupaten Bandung diduga menjadi korban mutilasi yang dilakukan oleh rekan kerjanya di Malaysia, Januari lalu. Tidak hanya itu, teman perempuannya, Ai Munawaroh yang mendampingi korban turut menjadi korban mutilasi.

Pengacara korban, Hermawan mengungkapkan 17 Januari lalu, kliennya berangkat ke Kuala Lumpur, Malaysia untuk mengambil uang Rp 2 miliar dari rekan kerjanya, M Ikbal dan M Abas yang sering menjual barang perusahaan korban. Kemudian pada 23 Januari dijadwalkan korban kembali lagi ke Indonesia. Namun hingga tanggal tersebut korban tidak kembali.

"Tanggal 21 Januari udah gak ada komunikasi dan sampai 23, klien kami gak balik-balik. Waktu itu kita buat surat kehilangan tanggal 25 ke kepolisian setempat bersama rekan kerjanya," ujarnya saat dihubungi, Ahad (10/2).

Ia menuturkan, sebelum berangkat ke Malaysia, korban sempat memberitahukan ia dan istrinya bahwa akan berangkat ke Malaysia sendiri. Namun, saat bersangkutan hilang dan belum kembali, ia mengecek ke maskapai penerbangan yang digunakannya. Diketahui korban berangkat bersama teman perempuan, Ai.

Baca juga, Mengungkap Motif dan Pola Kasus Pembunuhan

Menurutnya, rekan kerja korban pun mengakui jika Nuryanto datang ke Malaysia dengan teman perempuan. Sekitar 27-28 Januari pihaknya kemudian mendapatkan informasi dari Kepolisian Sungai Buloh, Kuala Lumpur, Malaysia.

Kepolisian menemukan mayat laki-laki dan perempuan dengan kondisi termutilasi. Pihaknya menduga mayat tersebut kliennya karena warga Malaysia tidak ada yang melaporkan ke kepolisian keluarganya hilang.

"Saat ditelusuri (polisi) ke hotel (Nuryanto) menginap, terdapat kecocokkan bajunya yang dipakai tanggal 21 saat keluar hotel dengan mayat yang ditemukan," ungkapnya.

Masing-masing pihak keluarga korban sudah berangkat ke Malaysia untuk memastikan apakah mayat tersebut adalah Nuryanto dan Ai.

"Identifikasi itu harus lewat DNA. Soalnya tubuhnya sudah hancur dan terpisah-pisah. Keluarga ingin memastikan saja, kalau sudah pasti (Nuryanto) apakah mau dimakamkan di sana atau di Indonesia," katanya.

Hermawan yang sudah menjadi pengacara korban satu tahun terakhir memperoleh informasi jika pihak kepolisian telah mengamankan rekan kerja korban yaitu M Ikbal alias Jimmy dan M Abas.

Meski belum pasti, menurutnya, pengamanan dilakukan sebab mereka berdua yang terakhir kali bertemu dengan korban dan diduga melakukan tindak pidana pembunuhan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement