REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY -- Sedikitnya 152 pastor Katolik di Meksiko diberhentikan dari pelayanan dalam sembilan tahun terakhir. Mereka diberhentikan terkait pelecehan seksual terhadap anak.
"Beberapa pastor nakal berada di penjara dan sejumlah pastor lainnya diberhentikan dari pelayanan mereka. Dalam sembilan tahun terakhir, sebanyak 152 pastor dipensiunkan," kata Uskup Agung untuk Monterrey, Rogelio Cabrera kepada Reuters, Ahad (12/2).
Pengumuman Gereja Meksiko tersebut muncul di tengah maraknya skandal pelecehan seksual di seluruh gereja Katolik di sejumlah negara termasuk Amerika Serikat, Cile, Australia dan Jerman. Meksiko merupakan rumah bagi komunitas Katolik terbesar kedua di dunia seteah Brazil.
Paus Fransiskus akan menerima para uskup di Vatikan akhir Februari guna membahas pengungkapan pelecehan seksual di Gereja di seluruh dunia yang telah merusak kredibiltas lembaga tersebut.
Baca juga, Gereja Katolik Jerman Lakukan Pelecehan Seksual Ribuan Anak.
Pengacara Martin Faz Mora yang mewakili 19 terduga korban pelecehan oleh seorang pastor di Negara Bagian San Luis Potosi, Meksiko Tengah, menyatakan keraguan tentang pengumuman Gereja tersebut.
"Itu menjadi contoh yang tak bertanggungjawab lantaran para korban masih menunggu ganjaran atas penodaan terhadap mereka," kata Faz kepada Reuters, Senin. "Dalam hal apapun Gereja tidak membicarakan masalah untuk mengobati penderitaan korban."
Paus Fransiskus kerap berjanji bahwa tidak ada toleransi bagi pastor yang melakukan pelecehan terhadap anak namun sejumlah kritikus menuntut tindakan lebih.