REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Amerika Serikat bisa memanfaatkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Venezuela sebagai dalih bagi campur tangan militer. Demikian peringatan yang disampaikan Rusia pada Kamis (15/2).
"Skenario serupa digunakan berulang kali di Timur Tengah," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam satu taklimat sebagaimana dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu.
Menurut Zakharova, kegagalan kubu oposisi Venezuela meraih kekuatan akan mendorong Gedung Putih untuk menerapkan skenario kekerasan di Venezuela.
Baca juga, Trump: Tak Pernah Ada Opsi Intervensi Militer ke Venezuela.
Zakharova juga menyebut bergabungnya sejumlah pejabat militer dengan oposisi sebagai langkah tak bisa diterima. Begitupula dengan pembekuan rekening perusahaan minyak raksasa Venezuela, PDSVA.
"Ini tak bisa diterima dan melanggar nilai-nilai demokrasi serta ekonomi yang berlandasarkan pasar," ujarnya.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dijadwalkan bertemu dengan rekannya dari Siprus Yunani Nikos Christodoulides pada 21 Februari. Kedua pejabat itu akan bertukar pandangan mengenai sejumlah masalah regional dan internasional yang bersinggungan dengan kepentingan timbal-balik kedua negara.
"Termasuk penyelesaian masalah Siprus dan situasi di Bagian Timur Laut Tengah," katanya.