REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Polisi Papua Nugini (PNG) sekarang sedang mencari keberadaan hampir 300 mobil yang dipinjamkan kepada pejabat untuk digunakan selama KTT APEC yang berlangsung di Ibu Kota Port Moresby November lalu. Pembelian mobil-mobil mewah tersebut, termasuk 40 mobil Maserati Quattroporte yang harganya lebih dari Rp 2 miliar telah menimbulkan gelombang protes di negeri yang masih dilanda kemiskinan parah.
Pemerintah sebelumnya telah berjanji melelang mobil-mobil tersebut setelah KTT selesai. "Ada 284 kendaraan, yang diserahkan kepada berbagai individu untuk digunakan selama APEC yang sampai sekarang belum dikembalikan," kata Superintendent Dennis Corcoran dari Kepolisian PNG yang mengepalai Unit Pengembalian Aset Negara.
Berbagai mobil tersebut diantaranya adalah Toyota Land Cruisers, Ford Mazda dan Mitsubishi Pajero. Sedangkan mobil-mobil mewah yang sebelumnya dibeli sudah berhasil dilacak dan dikembalikan.
Ratusan mobil yang digunakan selama KTT APEC belum dikembalikan ke negara. (ABC/Eric Tlozek)
"Seluruh 40 Maserati dan tiga Bentley dalam kondisi sangat bagus, dan disimpan di gudang pelabuhan di kawasan pelabuhan utama," kata Corcoran.
Dia mengatakan polisi sudah mengetahui sembilan mobil yang dicuri dan bagian mobil yang dipreteli. Beberapa mobil dikembalikan dalam keadaan rusak berat.
Polisi memperkirakan enam dari sembilan mobil yang dicuri masih berada di kawasan Port Morestby. Sebanyak tiga mobil dibawa ke Mount Hagen, kawasan pegunungan dengan medan susah di negeri itu.
Corcoran mengatakan polisi yakin akan bisa menemukan mobil-mobil tersebut karena dia memiliki daftar kepada siapa saja mobil tersebut seelumnya diserahkan. "Pada dasarnya saya tahu jumlah mobil yang belum kembali adalah 284," katanya.
Sebelumnya negara di kawasan Pasifik Selatan dengan penduduk 7,3 juta tersebut berusaha melakukan apa saja guna menyukseskan keberhasilan KTT APEC, dengan harapan negaranya dikenal dan akan mendatangkan investasi ke sana.
Reuters
Simak berita-berita ABC Indonesia lainnya di sini