Ahad 17 Feb 2019 12:07 WIB

Teater Boneka Papermoon Pukau Para Penikmat Seni di Lahore

Pertunjukan wayang ini sebagai bentuk promosi budaya kepada Pakistan.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah
Teater boneka papermoon tampil di kota budaya Lahore
Foto: dok KBRI Islamabad
Teater boneka papermoon tampil di kota budaya Lahore

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD— Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad kini tengah gencar melakukan upaya mempererat kerja sama bilateral dengan Pakistan melalui penguatan saling pengertian dan memperkenalkan Indonesia secara luas di Pakistan. 

Salah satunya, KBRI Islamabad memberikan kesempatan bagi Teater Boneka Papermoon dari Yogyakarta menjadi bagian dalam pertunjukan bergengsi Rafi Peer Theatre Workshop yang berlangsung tiga hari sejak 15 hingga 17 Februari 2019 di kota budaya Lahore, Pakistan. 

Baca Juga

Sebagai tamu kehormatan, Duta Besar (Dubes) RI untuk Pakistan, Iwan Suyudhie Amri mengatakan pertunjukan wayang telah lama menjadi bagian dalam khazanah budaya Indonesia dalam menyampaikan pesan-pesan nilai luhur kemanusiaan. 

"Serupa dengan wayang, penampilan boneka Papermon dalam festival ini juga diharapkan menjadi media komunikasi antarbudaya yang dapat mendorong saling pengertian dan kerja sama kedua bangsa," ujar Dubes Iwan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (17/2).

Penampilan yang terdiri dari kaum muda Indonesia itu menampilkan cerita "Letters to the Sky" dengan tokoh Puno dan Tala yang mampu menguras emosi penonton. 

Menurut Iwan, pertunjukan juga menggambarkan secara apik kedalaman hubungan batin antara manusia yang masih hidup dengan seseorang yang telah tiada namun memiliki arti tersendiri dalam kehidupan.

Usai melihat pertunjukan dari Indonesia, Direkturer Saadan Pirzada menyampaikan antusiasme-nya untuk bekerja sama dengan KBRI Islamabad dalam menyelenggarakan workshop wayang golek dan festival film Indonesia di Pakistan. 

Ajang pertunjukan yang bertajuk "International Puppet Festival" tersebut juga diikuti para pengisi acara yang tak hanya dari Indonesia, tetapi juga Jerman, Turki, dan seniman lokal terkemuka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement