Ahad 17 Feb 2019 15:13 WIB

11 Orang Tewas Akibat Bom Bunuh Diri di Masjid Nigeria

Milisi Boko Haram diyakini merupakan dalang di balik aksi keji tersebut.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Andi Nur Aminah
Interior masjid setelah serangan mematikan oleh seorang pembom bunuh diri (ilustrasi)
Foto: Foto AP
Interior masjid setelah serangan mematikan oleh seorang pembom bunuh diri (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Sebanyak 11 orang tewas dalam insiden serangan bom bunuh diri di sebuah masjid di Gwozari, Nigeria, Sabtu (16/2). Milisi Boko Haram diyakini merupakan dalang di balik aksi keji tersebut.

"11 orang, termasuk tiga pembom tewas, sementara 15 lainnya menderita luka-luka dan saat ini dirawat di Rumah Sakit Spesialis Negara Maiduguri," kata Komisaris Polisi Borno Damian Chukwu, dikutip laman Anadolu Agency.

Baca Juga

Serangan bom bunuh diri tersebut terjadi hanya beberapa jam sebelum pemilu Nigeria dilaksanakan. Penyelenggaraan pemilu kini ditunda karena alasan logistik.

Menurut Pemerintah Nigeria, sejak mencetuskan gerakan pemberontakan, Boko Haram bertanggung jawab atas kematian sekitar 20 ribu warga di sana. Sebagian besar tewas akibat serangan bom bunuh diri.

Tak hanya itu Boko Haram juga bertanggung jawab atas ribuan penculikan wanita dan gadis-gadis di Nigeria. Hal itu dilakukan selama hampir 10 tahun pemberontakannya terhadap Pemerintah Nigeria.

Hal tersebut telah memaksa jutaan warga Nigeria mengungsi. Alasan utama mereka mengungsi adalah guna melindungi anggota keluarga, khususnya perempuan, dari penculikan Boko Haram. 

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement