REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dilaporkan telah menominasikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai kandidat penerima hadiah Nobel Perdamaian. Surat kabar Jepang, Asahi, mengutip seorang pejabat pemerintah, mengatakan, Abe menominasikan Trump karena pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un di Singapura pada Juni tahun lalu.
Hal itu dianggap telah meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Gedung Putin belum memberikan tanggapan atas laporan tentang pengajuan Trump sebagai nominasi penerima Hadiah Nobel oleh Abe.
The Nobel Foundation, di laman resminya menerangkan bahwa nominasi untuk Hadiah Nobel Perdamaian dapat diajukan oleh siapa saja yang memenuhi kriteria, mencakup para kepala negara saat ini. Di bawah aturan yayasan, nama serta informasi lain tentang nominasi yang gagal tidak dapat diungkapkan selama 50 tahun.
Trump dan Kim bertemu untuk pertama kalinya di Singapura pada Juni 2018. Pertemuan tersebut menjadi momen bersejarah sebab kedua negara telah terlibat perang urat saraf. Selain membahas tentang proses denuklirisasi, mereka pun mendiskusikan upaya untuk memajukan hubungan AS-Korut ke arah yang lebih damai.
Namun pertemuan di Singapura belum memberikan kemajuan signifikan dalam proses denuklirisasi. Hal itu disebabkan masih adanya perbedaan sikap antara AS dan Korut.
Korut menginginkan agar proses denukliriasi dilakukan secara bertahap dengan diiringi pencabutan sanksi. Namun AS berkukuh bahwa sanksi terhadap Pyongyang baru akan dicabut bila proses denuklirisasi telah rampung.
Guna mengurai hambatan, Trump dan Kim akan melakukan pertemuan kedua. Pertemuan mereka dijadealkan dihelat di Hanoi, Vietnam, akhir bulan ini.