REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman mengatakan, Arab Saudi telah menandatangani perjanjian investasi senilai 20 miliar dolar Amerika Serikat (Rp 282 triliun) selama kunjungannya ke Pakistan pada Ahad (18/2). Ia memulai perjalanannya ke Asia Selatan, dan Cina dengan investasi Pakistan yang jauh lebih tinggi dari yang diharapkan.
Putra mahkota mengatakan angka 20 miliar dolar AS hanya mewakili awal dari ikatan ekonomi yang akan membawa sekutu Muslim bersejarah lebih dekat. "Ini besar untuk fase pertama, dan pasti akan tumbuh setiap bulan dan setiap tahun, dan itu akan bermanfaat bagi kedua negara," kata putra mahkota, dilansir dari laman Reuters, Senin (18/2).
“Kami telah menjadi negara persaudaraan, negara sahabat Pakistan. Kami telah berjalan bersama di saat-saat yang sulit dan menyenangkan, dan kami (akan) melanjutkannya," lanjut Mohammed bin Salman.
Tetapi kunjungan Pangeran Mohammed berisiko dibayangi oleh meningkatnya ketegangan antara Pakistan dengan India. Awal pekan ini seorang pembom bunuh diri menewaskan 44 polisi paramiliter India di wilayah Kashmir yang disengketakan. New Delhi menuduh Pakistan terlibat dalam pemboman itu dan berjanji akan menghukum Islamabad, yang menyangkal keterlibatannya.
Dalam kondisi kekurangan uang dan membutuhkan teman, Pakistan menyambut putra mahkota dengan tangan terbuka dan dengan cara yang megah. Termasuk mengirim jet tempur untuk memandu pesawat yang masuk begitu memasuki wilayah udara Pakistan.
Perdana Menteri Imran Khan, dan kepala militer Pakistan, Qamar Javed Bajwa menyambut Pangeran Mohammed di karpet merah bandara militer di kota garnisun Rawalpindi. Khan juga secara pribadi menyetir mobil sendiri bersama dengan putra mahkota ke ibu kota Islamabad.
"Arab Saudi selalu menjadi teman yang membutuhkan, itulah sebabnya kami sangat menghargainya. Saya ingin mengucapkan terima kasih atas caramu membantu kami ketika kami berada dalam situasi yang buruk," kata Khan, sambil duduk di sebelah Pangeran Mohammed.
Ikuti Whatsapp Channel Republika