REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang dikabarkan telah mencalonkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mendapatkan Nobel Perdamaian pada tahun ini. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyangkal telah memberikan rekomendasi tersebut.
"Saya tidak mengatakan itu benar, Komite Nobel tidak mengungkapkan siapa yang mengajukan nominasi atau mereka yang dinominasikan selama lima puluh tahun. Sesuai kebijakan ini, saya tidak ingin berkomentar," ujar Abe dilansir Japan Times, Senin (18/2).
Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, harian Asahi Shimbun melaporkan bahwa Abe telah merekomendasikan Trump untuk mendapatkan Nobel Perdamaian. Adapun, rekomendasi tersebut dikirim setelah Pemerintah AS secara informal meminta dukungan Jepang agar bisa mengantongi penghargaan bergengsi tersebut.
Menurut aturan Komite Nobel, nama-nama yang masuk dalam nominasi maupun yang memberikan rekomendasi untuk mendapatkan Nobel Perdamaian tidak boleh diungkapkan selama 50 tahun. Komite Nobel mencatat, tahun ini terdapat 304 kandidat Nobel Perdamaian yang terdiri atas 219 perorangan dan 85 organisasi.
Pada Oktober 2014 Abe mengatakan kepada mantan Menteri Pertahanan Jepang Shigeru Ishiba bahwa, nominasi Nobel Perdamaian memiliki muatan politik. Abe telah mencoba membangun hubungan dengan Trump, terutama untuk menjaga komitmen AS terhadap pertahanan Jepang dan sekutunya dari ancaman nuklir serta rudal Korea Utara.
Jepang dan AS telah melakukan banyak pertemuan dan telekonferensi. Dalam pertemuan tersebut, Jepang berkomitmen untuk membeli persenjataan yang diproduksi oleh AS. Selain itu, Pemerintah AS juga tengah mencoba menyelesaikan masalah warga negara Jepang yang diculik oleh agen Korea Utara.
"Melalui kerja sama dengan Presiden Trump, saya ingin melakukan upaya habis-habisan untuk menyelesaikan masalah nuklir dan rudal, serta masalah penculikan," kata Abe.
Parlemen Jepang berpendapat, apabila pencalonan Trump untuk Nobel Perdamaian tersebut benar, maka akan bertentangan dengan keputusan Jepang untuk memperkenalkan dua sistem pertahanan anti-rudal, Aegis Ashore. Jepang telah memutuskan untuk memperkenalkan sistem senjata yang diperkirakan menelan biaya 600 miliar yen. Sistem senjata ini bertujuan untuk mengantisipasi ancaman rudal balistik dari Korea Utara.
Sebelumnya, Trump menyampaikan bahwa Abe telah mengirimkan surat kepada Komite Nobel. Dalam surat itu,, Jepang merekomendasikan agar Presiden Trump dapat meraih Nobel Perdamaian.