REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Menteri Informasi Pakistan mengatakan, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) telah memerintahkan pembebasan sekitar 2.100 tahanan Pakistan dari penjara Saudi. Hal itu dilakukannya saat kunjungan penting MBS ke Islamabad.
"Putra mahkota memerintahkan pembebasan segera 2.107 tahanan Pakistan setelah Perdana Menteri Pakistan Imran Khan memintanya," ujar Menteri Informasi Pakistan Fawad Chaudhry melalui Twitter pada Senin (18/2).
Nasib ribuan pekerja Pakistan yang mendekam di penjara-penjara di Timur Tengah merupakan masalah paling sensitif di Pakistan. Ada sebuah persepsi para tahanan kebanyakan adalah pekerja miskin yang tidak memiliki jalan hukum yang nyata.
Sejumlah besar orang Pakistan melakukan perjalanan ke Timur Tengah setiap tahun. Mereka banyak yang bekerja di lokasi konstruksi atau sebagai pembantu rumah tangga. Pengiriman uang yang mereka kirim kembali sangat penting bagi ekonomi Pakistan yang kelaparan.
Meski demikian, Saudi belum mengomentari pengumuman pembebasan tahanan Pakistan ini. Kunjungan MBS juga menandai pendalaman hubungan antara Saudi yang kaya minyak yang dulu mendukung ekonomi Pakistan selama periode-periode sulit. Kunjungan MBS juga diyakini sebagai imbalan tentara Pakistan yang kuat dalam memberikan dukungan kepada Saudi dan keluarga kerajaannya.
Sebagai penjaga sebagian besar situs suci di tempat kelahiran Islam, keluarga kerajaan Saudi membawa pengaruh agama yang luas di Pakistan. Negara ini sangat konservatif dan berpenduduk mayoritas Muslim berpenduduk 208 juta orang.
Saudi pun dalam beberapa bulan terakhir telah membantu menjaga perekonomian Pakistan tetap bertahan dengan menopang cadangan devisa yang berkurang dengan pinjaman enam miliar dolar AS. Hal itu memberikan kelegaan saat bernegosiasi mengenai bailout dengan Dana Moneter Internasional.
MBS tiba di Pakistan pada Ahad (17/2) waktu setempat di awal tur Asia, yang akan mencakup Cina. Kunjungannya ke Asia dinilai sebagai upaya MBS membangun kembali citra setelah pembunuhan kritikus dan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.
Berbagai pihak menyalahkan MBS sebab Pangeran pembunuhan jurnalis Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober. Pembunuhan itu pun telah memicu krisis politik terbesar kerajaan selama satu generasi. Namun, Putra mahkota bersikeras telah membantah terlibat.
Dalam kunjungannya, Saudi melalui MBS menandatangani perjanjian investasi dengan Pakistan senilai 20 miliar dolar AS. Pakistan sangat mengapresiasi kunjungan MBS sebagai kunjungan kenegaraan terbesar setelah Beijing mengumumkan rencana menginvestasikan puluhan miliar dolar pada infrastruktur di Pakistan sebagai bagian dari inisiatif belt and road Cina.