REPUBLIKA.CO.ID, PUNTO FIJO -- Venezuela tutup perbatasan maritim di dekat pulau Dutch Caribbean. Penutupan itu untuk mencegah bantuan kemanusiaan dari negara lain yang berusaha dibawa masuk oposisi ke Venezuela. Maduro telah menolak bantuan asing masuk dengan membantah adanya kelaparan dan kekurangan persediaan makanan.
Ia bersikeras masalah ekonomi Venezuela disebabkan sanksi yang diberlakukan Amerika Serikat (AS). Ketua oposisi Juan Guaido, yang diakui sebagai presiden sementara oleh banyak negara, mengatakan pada Sabtu (23/2) makanan dan obat-obatan yang diberikan AS akan masuk ke Venezuela melalui jalur darat dan laut.
Wakil Laksamana Vladimir Quintero mengatakan penutupan itu akan menghalangi pergerakan kapal dan pesawat antara negara bagian Falcon di Venezuela barat dan kepulauan Aruba, Bonaire dan Curacao. Quintero yang mengepalai unit militer di Falcao tidak menjelaskan alasannya.
Kementerian Informasi Venezuela belum menanggapi komentar tentang hal ini. Pemerintah Curacao yang setuju untuk menerima bantuan kemanusiaan untuk Venezuela tapi tidak mau terlibat dalam proses pengirimannya mengatakan penutupan itu 'untuk mencegah bantuan kemanusiaan masuk'.
"Curacao tidak akan memaksakan bantuan masuk, tapi akan melanjukan fungsi sebagai pusat logistik," kata pernyataan pemerintah Curacao, Rabu (20/2).
AS telah mengirim berton-ton bantuan ke perbatasan Kolombia dengan Venezuela. Maduro mencela bantuan AS itu sebagai 'pertunjukan murahan'. Ia bersikeras AS hanya dapat membantu Venezuela dengan mencabut sanksi mereka di sektor minyak.
Pada Selasa (19/2) kemarin di televisi Menteri Pertahanan Venezuela Vladimir Padrino mengatakan pasukan Venezuela akan tetap ditempatkan di sepanjang perbatasan untuk mencegah adanya pelanggaran batas wilayah. Diapit oleh dua perwira tinggi militer Padrino mengatakan oposisi harus melewati 'jasad kami' jika ingin membentuk pemerintahan baru.
Guaido yang mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara mengatakan pemerintahan Maduro saat ini tidak sah. Hal itu karena Maduro dinilainya telah mencurangi pemilihan umum tahun lalu.
Presiden AS Donald Trump memperingatkan anggota militer yang masih setia dengan Maduro. Ia mengatakan mereka tidak akan memiliki tempat aman, tidak mudah mencari pintu keluar dan tidak ada cara untuk melarikan diri. Padrino mengatakan perwira dan pasukan Venezuela masih 'tunduk dan patuh' pada Maduro.
"Mereka tidak akan menerima perintah dari negara asing. Mereka akan tetap ditempatkan dan bersiaga di sepanjang perbatasan, seperti yang telah diperintahkan komandan tertinggi kami, untuk menghindari pelanggaran intergritas wilayah kami," kata Padrino.
Maduro yang memenangkan masa jabatan periode keduanya tahun lalu didukung Cina dan Rusia. Ia juga masih menguasai institusi-institusi negara di Venezuela.
Menjelang pengiriman bantuan kemanusiaan beberapa pemimpin negara Amerika Latin berencana untuk berkunjung ke perbatasan Kolombia dengan Venezuela pada Jumat mendatang. Presiden Chile Sebastian Pinera mengatakan ia menerima undangan dari Presiden Kolombia Ivan Duque.
Belum diketahui pemimpin negara mana saja yang akan datang. Kebanyakan negara Amerika Latin sudah mengakui Guaido sebagai presiden. Tapi Bolovia, Kuba, dan Nicaragua masih mendukung Maduro.
Miliuner Inggris Richard Brandson mendukung konser amal 'Live Aid' di kota Cucuta, perbatasan Kolombia-Venezuela yang menargetkan pengumpulan dana sebesar 100 juta dolar untuk menyediakan makanan dan obat-obatan untuk Venezuela. Pemerintah Maduro mengumumkan akan menggelar dua konser tandingan di seberang perbatasan.