Rabu 20 Feb 2019 21:20 WIB

Menteri Palestina: Israel Mencoba Memecah Masjid Al-Aqsa

Pemerintah Israel berusaha mengubah daerah tersebut menjadi sinagoge Yahudi.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Andi Nur Aminah
Masjidil Aqsa di Yerusalem.
Foto: muhammad subarkah
Masjidil Aqsa di Yerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Menteri Urusan Yerusalem Palestina, Adnan al-Husseini memperingatkan bahwa Israel memiliki niat memecah belah Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur. Menyusul serangan terhadap jamaah di Masjid Al-Aqsa pada Selasa sore waktu setempat.

Menurutnya, Israel berupaya mengendalikan wilayah Bab al-Rahma di dinding timur Kota Tua Yerusalem. Dia mengatakan, pemerintah Israel berusaha mengubah daerah tersebut menjadi sinagoge Yahudi. "Israel berupaya menjadikan Bab Al-Rahma sebagai daerah yang ditinggalkan dengan tujuan untuk memfasilitasi proses aneksasi," kata al-Husseini dalam konferensi pers di Kota Ramallah, Tepi Barat seperti dilansir Anadolu Agency, Rabu (20/2).

Baca Juga

Al-Husseini mengatakan, Israel selama bertahun-tahun telah membagi kompleks Masjid Al-Aqsa secara temporal dengan mengizinkan serbuan pemukim harian ke situs suci. Pada Selasa sore, pasukan Israel menyerang jamaah Muslim Palestina di dalam masjid Al-Aqsa dan menangkap beberapa di antara mereka. Pasukan Israel juga membuat beberapa jamaah terluka.

Pada Ahad (17/2) malam-nya, polisi Israel menutup Gerbang Al-Rahma Al-Aqsa yang memicu protes Palestina pada hari berikutnya dengan membuka kembali gerbang itu. Bagi umat Islam, Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga di dunia. Orang-orang Yahudi, pada bagian mereka, menyebut daerah itu sebagai "Kuil Gunung" dan mengklaim tempat itu adalah situs dari dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Timur Tengah 1967. Israel menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980 sehingga mengklaimnya sebagai ibu kota negara Yahudi. Namun langkah Israel itu yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement