REPUBLIKA.CO.ID, LAGOS, NIGERIA -- Kepala sekretaris pers Gubernur negara bagian Benue, Terver Akase mengumumkan sebanyak 17 orang tewas di Nigeria tengah dalam serangan yang diduga dilakukan penggembala bersenjata pada Rabu (20/2) waktu setempat.
Serangan tersebut menyasar komunitas Ebete di wilayah Pemerintah Daerah Agatu di negara bagian Benue.
"Gubernur negara bagian Benue, Samuel Ortom kemarin bertemu dengan komisioner polisi, dan dia mengkonfirmasi bahwa ada serangan terhadap komunitas Ebete di Agatu yang menyebabkan 17 orang terbunuh oleh tersangka gembala bersenjata," kata Terver Akase seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (21/2).
Akase mengatakan, serangan tersebut diduga bermotif politis. Sebab beberapa hari mendatang atau Sabtu (23/2) pemilihan umum akan dijadwalkan ulang di negara itu. Para kelompok bersenjata itu ingin menciptakan rasa takut.
"Kami menyayangkan kejadian ini. Gubernur telah memperingatkan beberapa orang karena alasan politik," ujarnya.
Sementara Kepala pasukan militer khusus di daerah Benue Adeyemi Yekini mengkonfirmasi serangan kemarin, namun ia tidak memiliki informasi mengenai jumlah korban tewas.
"Saya menerima laporan sore ini bahwa beberapa orang terbunuh di Agatu oleh tersangka bandit bersenjata. Tapi, Saya belum yakin dengan jumlah korban," kata Yekini dalam pernyataan singkatnya.
Negara agraris Benue seperti diketahuo telah menjadi pusat dari konflik atas hak tanah yang melibatkan petani dengan penggembala.