REPUBLIKA.CO.ID, GUWAHATI -- Sedikitnya 17 pekerja perkebunan teh di India meninggal akibat mengonsumsi minuman keras beracun. Tak hanya itu, menurut keterangan dokter lebih dari 40 pekerja dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Menurut laporan media, tujuh perempuan turut menjadi korban tewas di perkebunan yang terletak di Negara Bagian Assam, 310 kilometer dari ibu kota negara, Guwahati.
Dokter dari rumah sakit pemerintah di Golaghat, Dilip Rajbnonshi mengungkapkan, kematian tersebut disebabkan oleh "minuman keras palsu."
"Hampir 100 orang mengkonsumsi minuman keras pada Kamis. Mereka masih jatuh sakit dan dilarikan ke rumah sakit," kata anggota parlemen daerah dari Partai Bharatiya Janata, Mrinal Saikia kepada Reuters.
Mengonsumsi minuman beralkohol ilegal atau minuman keras daerah menjadi hal yang lumrah di India. Pasalnya, banyak orang yang tidak mampu membeli minuman alkohol bermerek.
Kasus kematian tersebut muncul kurang dari dua pekan setelah lebih dari 100 orang tewas usai menenggak minuman keras beracun di India.