REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) akan berangkat ke Jalur Gaza Palestina pada Jumat (22/2) dan Sabtu (23/2). Para relawan akan membangun rumah sakit Indonesia di Palestina tahap dua yakni menambah lantai di atas rumah sakit yang sudah dibangun pada tahap pertama Januari 2016 lalu.
"Melanjutkan pembangunan tahap dua, menambah dua lapis (lantai) lagi di atas bangunan tersebut. Harapan kita betul-betul bisa terpenuhi," ujar Presidium MER-C sekaligus ketua tim, Faried Thalib di Balaikota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (22/2).
Ia mengatakan, rencana pembangunan tahap dua RS Indonesia yakni membangun dua lantai tambahan. RS Indonesia pertama itu berada di Bayt Lahiya, sekitar 2,5 kilometer dari perbatasan Israel. Rumah sakit yang menjadi pusat rujukan utama bagi masyarakat di wilayah Jalur Gaza bagian utara.
Faried memaparkan, pengembangan rumah sakit guna menambah kapasitas ruang perawatan, membuka departemen serta layanan medis baru, dan pengadaan peralatan kesehatan. Ia menyebut, waktu yang dibutuhkan membangun RS Indonesia di Palestina diperkirakan satu hingga 1,5 tahun.
"Selama proses pembangunan, pelayanan di RS Indonesia di lantai satu akan berjalan seperti biasa. Dalam proses ini kita membangun di atas sebuah rumah sakit yang sedang beroperasi itu perlu kehati-hatian dan ketelitian yang tinggi," kata Faried.
Ia mengatakan, ada 32 relawan yang akan berangkat ke Palestina untuk melaksanakan pembangunan RS Indonesia tahap dua. Para relawan yang sebagian besar ikut serta dalam pembangunan tahap pertama. Menurut dia, mereka berkomitmen dan keahliannya sudah tebukti dan teruji dengan berdirinya rumah sakit tahap satu.
Faried menuturkan, 32 relawan akan bertolak ke Kairo, Mesir dalam dua gelombang. Gelombang pertama, pihaknya memberangkatkan enam relawan pada Jumat (22/2) pukul 20.00 WIB dan 26 relawan pada Sabtu (23/2) pukul 11.00 WIB.