REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Sejumlah perempuan Palestina menyelenggarakan pertemuan terbuka di Jalur Gaza pada Senin dalam solidaritas buat perempuan yang dipenjarakan oleh Israel. Para peserta membawa gambar perempuan yang ditahan, di luar kantor Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Kota Gaza.
"Perempuan Palestina menjalani penderitaan tanpa akhir di penjara Israel," kata Dina el-Helou dari kelompok Jihad Islam, yang menyelenggarakan pertemuan terbuka itu, kepada peserta, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.
"Penguasa Israel melakukan jenis penyiksaan fisik dan psikologis yang paling buruk terhadap semua tahanan," kata wanita pegiat tersebut.
Selama pertemuan terbuka itu, para peserta meneriakkan slogan yang menyeru masyarakat internasional dan kelompok hak asasi manusia agar ikut campur guna menjamin pembebasan segera perempuan yang ditahan di penjara Israel.
"Pengelola penjara Israel tidak ragu untuk melucuti hak asasi paling sederhana perempuan yang ditahan," kata el-Helou.
Menurut tokoh Palestina, lebih dari 6.000 orang Palestina masih mendekam di dalam penjara Israel, termasuk anggota Parlemen, perempuan dan anak kecil.