REPUBLIKA.CO.ID, GENEVA -- PBB untuk imigrasi (IOM) mengatakan setelah empat tahun Yaman diterpa kekerasan dan pengungsian, kini krisis kemanusiaan di sana membutuhkan perhatian dan respons dunia. Lebih dari 3,3 juta orang Yaman dipaksa mengungsi di dalam negeri dan 80 persen populasinya atau sekitar 28,6 juta penduduknya sangat membutuhkan bantuan dan perlindungan.
IOM mengatakan di seluruh Yaman krisis makanan telah mendorong jutaan orang ke jurang kelaparan. Sementara hampir setengah dari fasilitas medis negara itu tidak lagi berfungsi.
"Kebutuhan di seluruh Yaman sangat besar, rakyat Yaman berulang kali dipaksa mengungsi, sumber daya langka dan warga kesulitan untuk mengatasi krisis yang berlarut-larut," kata Ketua IOM David Derthick seperti dilansir di situs resmi IOM, Selasa (26/2).
Bersama dengan PBB dan organisasi kemanusiaan lainnnya, IOM menggelar pertemuan High-Level Pledging Event for Yemen, Selasa (26/2) di Jenewa, Swiss. Acara itu bertujuan untuk mengamankan bantuan dukungan Rencana Respon Kemanusiaan untuk Yaman yang bernilai 4,2 miliar dolar AS untuk membantu 19 juta rakyat Yaman.
"Membangun respons 2018 kami, IOM akan memperluas kerja komunitas kami dan meningkatkan layanan pada tanggal 2019," kata Derthick.
Sejak perang Yaman dimulai pada 2015, sebanyak 15 persen atau sekitar 4,3 juta jiwa dipaksa meninggalkan rumah mereka. Pada 2018, sebanyak 685 ribu orang lebih dipaksa mengungsi.
Pada tahun lalu, IOM melayani lebih 5,5 juta Yaman di rumah atau tempat pengungsian mereka. IOM’s Health, Water and Sanitation, Shelter and Camp Coordination and Camp Management teams menyediakan respon yang efesien dan tempat waktu bagi mereka yang membutuhkan.
IOM berusaha memperluas respon bantuan kemanusiaan mereka. Cara dengan menjaga jaringan lebih dari seribu enumerator atau penghubung di 1.000 pengungsian yang berkerja untuk membantu populasi yang membutuhkan. Mereka juga menyediakan data terverifikasi dan analisa tren pengungsian atau imigrasi.
Selain itu, IOM juga menyediakan bantuan kepada imigran yang terjebak krisis Yaman. Sejak dulu sampai sekarang Yaman masih menjadi tempat tujuan dan transit imigran dari Semenanjung Afrika Barat.