REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Wakil Presiden Suriah Dr. Najah Al-Attar menekankan perlunya untuk menghadapi serbuan intelektual asing. Ia mengatakan para intelektual dari luar negeri berusaha menghapuskan akar dan warisan Arab dan Bahasa Arab dalam upaya membuat asing tokoh nasionalis Arab.
Selama pembukaan konferensi tahunan ke-10 Akademi Bahasa Arab, yang berpusat di Ibu Kota Suriah, Damaskus, Al-Attar mengingatkan mengenai seruan oleh pihak asing untuk meninggalkan Bahasa Arab. Pihak asing berdalih bahwa Bahasa Arab adalah penghalang ke arah pembangunan.
Al-Attar menekankan perlunya untuk menangani dalil semacam itu dengan kesadaran dan kehati-hatian. Wanita pejabat tersebut mengatakan dalil itu akan mengarah kepada orang yang terpelajar yang menderita pengasingan di masyarakat mereka sendiri, demikian laporan Kantor Berita Suriah, SANA --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa malam.
Ia memperingatkan mengenai upaya untuk mengucilkan atau menghalangi Bahasa Arab --yang menjadi pengantar warisan dan kebudayaan Bangsa Arab, selain perannya dalam nasionalisme Arab.
Hari pertama konferensi tiga-hari tersebut menampilkan kuliah mengenai isi digital Bahasa Arab di Internet dan diikuti oleh anggota Akademi Bahasa Arab di Irak serta Aljazair. Pembukaan konferensi berlangsung pada Senin (25/2) di Perpustakaan Nasional Al-Assad.