Rabu 27 Feb 2019 08:58 WIB

Bea Cukai Belanda Sita Vodka Diduga untuk Kim Jong-un

Bea Cukai Belanda sita 90 ribu botol vodka diduga dikirim untuk Kim Jong-un.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Bayu Hermawan
Kim Jong Un
Foto: AP
Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID, ROTTERDAM -- Pejabat Kepabeanan Belanda menyita 90 ribu botol vodka di pelabuhan Rotterdam. Minuman beralkohol tersebut diduga akan dikirim untuk pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan para jajaran militernya.

Penemuan ini dilakukan setelah pemerintah Belanda mencurigai rute kapal kontainer Nebula, milik Cina. Sekitar 3.000 box yang berisi vodka Rusia tersebut akan dibongkar muat di Cina, melalui pelabuhan Hamburg dan Rotterdam. Adapun investigasi awal terdapa kecurigan bahwa kontainer tersebut akan dikirim ke Pyongyang.

"Berdasarkan informasi yang kami miliki, kami menduga bahwa paket ini akan dikirim untuk Korut. Kami curiga vodka ini tidak akan pergi ke Cina, tetapi ke Korut," ujar petugas bea cukai Arno Kooij kepada surat kabar Belanda, Algemeen Dagblad, Rabu (27/2).

Ketika petugas berusaha untuk mengambil box-box tersebut dari lambung kapal, ditemukan badan pesawat yang disimpan secara tersembunyi, dan diduga juga akan dikirim ke Cina. Meskipun ada kekhawatiran tentang kerusakan badan pesawat, pemerintah Belanda memerintahkan untuk menurunkannya dari peti kemas.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Belanda Sigrid Kaag telah memerintahkan untuk menyita barang-barang tersebut. Menurutnya, Dewan Keamanan Peserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah menjantuhkan sanksi yang jelas kepada Korut. Oleh karena itu, Pemerintah Belanda juga akan menegakkan sanksi kepada Korut.

"Sanski tersebut juga mengatur impor barang-barang mewah, oleh karena itu bea cukai memiliki alasan kuat untuk membongkar kontainer itu," kata Kaag.

Diketahui, Kim dikenal memiliki selera hidup yang tinggi. Tahun lalu, dia mengklaim telah menghabiskan lebih dari 4 miliar dolar AS untuk mengimpor produk-produk mewah dari Cina. Sementara itu, keluarga Kim disebut telah mengimpor kapal amfibi, alat musik, dan jam tangan yang menyumbang 17,8 persen dari total impor Korut pada 2017.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement