REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wakil Tetap Suriah untuk PBB Dr. Bashar Al-Jaafari pada Selasa (26/2) mengatakan, mendukung rakyat Suriah bisa dilakukan dengan menjauhkan diri dari politisasi masalah kemanusiaan.
Dukungan tersebut, kata Al-Jaafari, juga bisa dijalankan dengan menghentikan terorisme yang menjadi penyebab utama di balik penderitaan rakyat Suriah.
Ia menyatakan seorang kolonel Prancis di dalam koalisi internasional mengakui bahwa koalisi telah menghancurkan sebagian besar prasarana di Suriah. Koalisi itu menewaskan dan melukai ribuan warga sipil Suriah.
"Sasaran koalisi tidak sah tersebut bukan memerangi terorisme, tapi menanamkannya untuk menyerang kemampuan negara Suriah dan memperpanjang masa perang yang dijatuhkan atasnya," kata Al-Jaafari seperti dikutip kantor berita SANA.
Ia menambahkan sebagian negara anggota PBB terus bergerak dalam terorisme politik mereka terhadap Suriah. Terorisme politik dilakukan melalui pemberlakuan tindakan sepihak dan paksaan terhadap negara itu.
Ia menilai sejumlah negara masih menghalangi kepulangan warga Suriah yang mengungsi setelah membebaskan mereka dari pelaku teror.
Al-Jaafari juga mempertanyakan bagaimana negara Barat mengklaim memerangi terorisme dan menghukum pelakunya, sementara mereka menolak untuk menghentikan perekrutan teroris.
"Suriah menyerukan kerja sama dengannya secara benar dalam masalah kemanusiaan sesuai dengan Resolusi No.46/182 dengan komitmen pada kedaulatannya dan mengesampingkan faktor luar yang merusak," kata ia menekankan.