REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan antusias mengibarkan bendera kecil Vietnam. Dalam pertemuan keduanya dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un ini Trump berusaha menyakinkan Kim perekonomian Korut dapat seperti Vietnam jika ia menghentikan program nuklirnya.
"Nanti kami lihat apa yang akan terjadi, tapi ia ingin melakukan sesuatu yang besar," kata Trump, Rabu (27/2).
Trump menambahkan Kim dapat menjadikan Vietnam sebagai model revitalisasi ekonomi. Menurut Trump, Kim dapat mengubah Korut seperti Vietnam dalam waktu singkat dan menjadi kekuatan ekonomi. Sebelumnya, ia mengatakan hal yang sama di media sosial Twitter.
"Vietnam berkembang pesat seperti beberapa tempat di bumi, Korea Utara dapat melakukan hal yang sama, dan sangat cepat, jika didenuklirisasi, potensinya luar biasa, punya kesempatan yang besar, hampir tidak ada bandingannya dalam sejarah, untuk teman saya Kim Jong-un, kami akan segera mengetahuinya - Sangat menarik!" cuit Trump.
Harapan hasil pertemuan Kim dan Trump ini sangat tinggi. Tapi, rakyat Vietnam sebagai tuan rumah memperlakukan pertemuan ini seperti karnaval. Banyak seniman jalanan yang melukis wajah dua pemimpin yang bertemu tersebut dan pedagang yang menjajakan T-shirt berhiaskan wajah mereka, sangat bertolak belakang dengan agenda pertemuan ini yang sangat serius. Pertemuan ini bertujuan agar Korut bersedia menyerahkan senjata nuklir mereka dan menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea.
Sementara, Trump menggelar serangkaian pertemuan dengan pejabat-pejabat Vietnam selaku tuan rumah, Kim tetap berada di hotelnya dan beberapa pejabat Korut melakukan tur di Halong Bay yang indah.
Stasiun televisi Korea Selatan (Korsel) menayangkan sekelompok pejabat Korut termasuk wakil ketua komite Partai Pekerja Korut Ri Su Yong berlayar di Halong Bay dan mengunjungi pabrik di kota pelabuhan Hai Phong. Direktur Urusan Ekonomi Partai Pekerja Korut O Su Yong dilaporkan juga ikut dalam rombongan tersebut.
Para pakar mengatakan dimasukannya O Su Yong ke delegasi pertemuan ini menunjukan Kim ingin pulang dengan imbalan ekonomi. Salah satunya pencabutan sanksi sementara.
Korut dan Korsel juga ingin sanksi ekonomi terhadap Korut dicabut agar mereka dapat menghidupkan kembali dua simbol utama pemulihan hubungan yang sangat dibutuhkan Korut, yaitu pabrik yang dikelola bersama di Kaesong dan destinasi pariwisata Diamond Mountain.
"Seperti yang Anda tahu kami berencana melakukan pertemuan penting dengan Korea Utara, Ketua Kim dan saya pikir akan berjalan dengan sangat sukses," kata Trump kepada pejabat-pejabat Vietnam.