REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON— Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengucurkan dana bantuan kemanusiaan darurat tambahan untuk Yaman senilai 24 juta dolar AS.
Dana baru tersebut akan diberikan untuk pembelian bahan-bahan pokok dan penampungan darurat.
Seperti dilansir dari Anadolu, Rabu (27/2), Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, dana bantuan kali ini jika ditotal dengan dana bantuan AS sejak Oktober 2017, untuk negara yang dilanda krisis menjadi 721 juta dolar AS.
Dana baru ini akan digunakan untuk pembelian tempat penampungan darurat, dan barang-barang bantuan serta persediaan lain yang tidak dimiliki pengungsi korban perang Yaman. Bantuan ini juga akan meningkatakn upaya logistik yang tengah berlangsung.
Penduduk Yaman menghadapi krisis kemanusiaan parah dalam beberapa tahun terakhir ini.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa sebagian besar warga Yaman berada di ambang kelaparan.
Kemenlu AS mencatat hampir 20 juta warga Yaman tidak memiliki akses ke perawatan kesehatan dasar. Lebih dari lima juta orang dilanda kelaparan.
"Tanpa melanjutkan upaya kemanusiaan internasional dengan skala besar, akan lebih banyak orang menghadapi kelaparan, mengancam jiwa, dan kematian yang dapat dicegah," ujar pernyataan Kemenlu.
Oleh karena itu, sangat penting bahwa pasukan bantuan kemanusiaan dan impor komersial utama seperti makanan, bahan bakar, dan obat-obatan, masuk tanpa penundaan secara bebas di seluruh Yaman.
Yaman, seperti diketahui telah dilanda konflik sejak pemberontak Houthi mengauasai sebagian besa negara itu. Termasuk di ibu kota Sanaa mulai tahun 2005.
Koalisi yang dipimpin Saudi berupaya untuk membalikkan kemajuan mereka. Namun, malah memperburuk krisis kemanusiaan yang parah. Sebelum konflik, Yaman tercatat sudah menjadi negara termiskin di negara-negara Arab.