Kamis 28 Feb 2019 21:59 WIB

Swedia Tangkap Orang Memata-matai Pengungsi

Memata-matai mencegah pengungsi mengekspresikan diri.

Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa lewat laut di Pulau Lesbos, Yunani.
Foto: Reuters
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa lewat laut di Pulau Lesbos, Yunani.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Badan Keamanan Dalam Negeri Swedia yang dikenal dengan SAPO menahan seorang laki-laki yang diduga memata-matai pengungsi. Swedia banyak menampung pengungsi yang melarikan diri dari negaranya karena perang dan kemiskinan. 

Dalam pernyataannya, SAPO mengatakan sudah menahan seorang laki-laki yang identitasnya tidak diungkapkan. Mereka mengatakan sudah mengerjakan kasus ini sejak lama. 

"Memata-matai adalah cara untuk mencoba mencegah para pengungsi mengekspresikan kritik terhadap rezim negara yang mereka tinggalkan," kata SAPO, seperti dilansir di Fox News, Kamis (28/2). 

SAPO menambahkan, mereka aktif mencegah dan menangkal aktivitas spionase yang dilakukan terhadap pengungsi di Swedia. Penangkapan pelaku spionase terhadap pengungsi di Swedia ini bukan yang pertama kali. 

Pada Juni tahun lalu seorang laki-laki asal Tibet berusia 49 tahun dinyatakan bersalah melakukan spionase untuk Cina. Ia mengumpulkan informasi tentang pengungsi Tibet yang melarikan diri ke Swedia. Laki-laki tersebut dipenjara selama 22 bulan. 

Dilansir di New York Times, laki-laki tersebut bernama Dorjee Gyantsan. Pengacaranya, Mikeal Soderberg mengatakan Gyantsan membantah tuduhan tersebut. 

Banyak rakyat Tibet mengeluh tentang kondisi represif di bawah kekuasaan Cina, yang telah memerintah Tibet sejak1950. Rakyat Tibet dilarang secara terbuka beribadah kepada Dalai Lama dan bahasa serta budaya mereka juga ditekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement