Sabtu 02 Mar 2019 22:57 WIB

Inggris Cap Hizbullah Organisasi Teroris, Iran Protes Keras

Iran menilai Inggris telah mengabaikan keinginan rakyat Lebanon.

Pejuang Hizbullah yang beroperasi di Suriah selatan.
Foto: Reuters
Pejuang Hizbullah yang beroperasi di Suriah selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran mengutuk Inggris karena mengeluarkan keputusan untuk mencantumkan Hizbullah dalam daftar sebagai organisasi teroris. Iran menilai Inggris mengabaikan keinginan sebagian besar rakyat Lebanon dan peran kelompok yang didukung Teheran itu dalam memerangi IS (Daesh).

Inggris mengatakan pada Senin pekan ini, pihaknya berencana melarang semua sayap Hizbullah, yang dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Washington. Hizbullah dinilai telah membuat Timur Tengah tak stabil.

"Langkah Inggris ini menunjukkan pengabaian dengan sengaja keinginan sebagian besar rakyat Lebanon dan legitimasi dan posisi sah Hizbullah dalam pemerintahan dan struktur politik Lebanon," kata juru bicara Kemneterian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi yang dikutip kantor berita negara IRNA.

Pengaruh Hizbullah, yang merupakan kelompok paling kuat di Lebanon, telah meluas di dalam negeri dan di kawasan itu. Organisasi tersebut telah mengendalikan tiga dari 30 kementerian dalam pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Saad al-Hariri dukungan Barat. Hizbullah tak pernah menempatkan menterinya sebanyak itu.

"Selain ... membantu melestraikan integritas teritorial Lebanon selama beberapa dekade, Hizbullah telah menjadi salah satu pilar dari pertempuran melawan terorisme dan kelompok-kelompok teroris seperti IS di kawasan," kata Qasemi.

Iran dan Hizbullah, yang didirikan pada 1982 oleh Garda Revolusi Iran, merupakan pemain utama dalam perang di Suriah dan pertempuran melawan kelompok-kelompok militan yang menentang Presiden Bashar al-Assad, termasuk IS.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement