Ahad 03 Mar 2019 03:16 WIB

Trump: ISIS di Suriah Hampir 100 Persen Dikalahkan

Trump sering berjanji untuk membawa pulang pasukan AS dari konflik luar negeri.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Endro Yuwanto
Presiden AS, Donald Trump
Foto: EPA
Presiden AS, Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu (2/3) waktu AS mengakui kontingen kecil pasukan AS akan tetap di Suriah. Padahal tahun lalu ia mengumumkan keputusan kontroversialnya untuk menarik semua pasukan AS dari negara itu.

“Kami akan meninggalkan sekelompok kecil perempuan dan laki-laki, tapi kami ingin membawa orang-orang kami pulang. Sudah waktunya," kata Trump saat berpidato di Konferensi Tindakan Politik Konservatif di National Harbor di Oxon Hill, Md. "Kami akan berada di Suriah selama empat bulan. Kami lima tahun hanya berkelahi. Mereka hanya suka bertarung.”

Di Suriah, secara khusus Trump mengatakan bahwa pada hari ini 100 persen dari Kekhalifahan Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS) akan dikalahkan oleh koalisi yang dipimpin AS. Trump pada Desember lalu memerintahkan 2.000 anggota pasukan AS di Suriah untuk pulang. Ia lantas mengatakan di Twitter bahwa ISIS di sana telah dikalahkan.

Tetapi langkah Trump itu dikritik secara luas oleh anggota parlemen di kedua sisi dan menyebabkan pengunduran diri Menteri Pertahanan Jim Mattis, yang tidak setuju dengan penarikan pasukan oleh Trump. Gedung Putih sejak itu mundur dari rencana awalnya untuk menghapus semua pasukan AS dari Suriah.

Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Sanders mengumumkan bulan lalu bahwa sebuah kelompok penjaga perdamaian kecil yang berjumlah sekitar 200 orang akan tetap berada di Suriah untuk jangka waktu tertentu.

Trump memang sering berjanji untuk membawa pulang pasukan AS dari konflik luar negeri dan mengkritik Presiden Barack Obama karena 'berperang dalam perang tanpa akhir.'

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement