REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat dan Korea Selatan mengumumkan akan menghentikan latihan militer besar-besaran tahunan yang sudah sejak lama dicurigai oleh Korea Utara sebagai persiapan bagi invasi ke negaranya.
Menurut Kementeria Pertahanan AS dan Korea Selatan, langkah itu dilakukan untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea, dan menyelesaikan krisis nuklir Korea Utara.
Pejabat sementara Menteri Pertahanan AS Patrick Shanahan dan Menteri Pertahanan Korea Selatan Jeong Kyeong-doo membuat keputusan guna mengakhiri latihan militer bernama Key Resolve and Foal Eagle. Pentagon menyatakan keputusan itu guna mendukung usaha diplomatik untuk mencapai perlucutan senjata nuklir sepenuhnya di Semenanjung Korea.
Langkah itu dilihat sebagai simbol perdamaian ke Korea Utara, namun beberapa pengamat mengatakan ini kecil kemungkinan melemahkan kesiapan militer kedua negara. Ketegangan diprediksi bisa meningkat lagi setelah KTT yang gagal di Vietnam minggu lalu.
Namun, AS dan Korea Selatan menolak pendapat tersebut, dan mengatakan pembatalan latihan militer akan diganti dengan latihan militer dalam skala lebih kecil.
Latihan baru yang disebut "Dong Maeng" yang artinya "Persekutuan" dalam bahasa Inggris dimulai hari Senin (4/3) dan berakhir 12 Maret. Menurut pejabat Amerika Serikat, latihan baru ini akan dilakukan dengan simulasi, latihan dalam ruangan, dan juga pergerakan tentara lebih kecil, dan melibatkan unit yang lebih kecil seperti batalion, dan bukannya melibatkan ribuan tentara seperti terjadi di masa lalu.
Perubahan ini terjadi setelah pertemuan kedua antara Presiden Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berakhir tanpa kesepakatan di Hanoi, Vietnam.
Juga latihan militer ini sudah lama menjadi pembicaraan kedua negara dengan Trump berulang kali mengeluhkan biaya latihan militer yang mahal, walau biaya itu tidak pernah diungkapkan ke publik.
Trump menghentikan latihan militer enam bulanan antarkedua negara setelah pertemuan pertama dengan Kim Jong-un di Singapura bulan Juni tahun lalu, dengan menyebutnya 'sangat provokatif' dan 'sangat mahal'. Presiden Trump juga mendesak Korea Selatan untuk meningkatkan kontribusi keuangan bagi penempatan 28.500 tentara Amerika di sana guna mencegah kemungkinan Korea Utara melakukan serangan.
Trump juga mengancam untuk menarik pasukan bila Korea Selatan menolak membayar lebih. Pembatalan latihan itu juga akan bermanfaat bagi Korea Utara yang juga melakukan latihan militer mahal dan uji senjata termasuk penembakan rudal jarak menengah ke Laut Jepang di tahun 2017.
Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini
AP