REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Otoritas Penerbangan Sipil (CAA) Pakistan mengatakan mereka akan terus menambah jumlah penerbangan di beberapa bandara. Tapi, CAA belum membuka kembali jalur penerbangan mereka sampai Selasa (5/3).
Dengan kondisi tersebut, tidak ada pesawat sipil komersial yang dapat terbang di atas Pakistan. Ketegangan dengan India pada pekan lalu,membuat CAA Pakistan menutup seluruh penerbangan mereka.
Tapi pada Jumat (1/3) CAA membuka kembali beberapa penerbangan. CAA Pakistan mengatakan lebih dari dua bandara sudah dibuka. Diharapkan seluruh penerbangan dapat dibuka kembali pada hari Selasa.
"Beberapa penerbangan sudah dibuka," kata juru bicara CAA, Mustafa Baig, Senin (4/3).
Baig menambahkan beberapa penerbangan di bandara ibu kota Islamabad, Karachi dan sebagian di Lahore, Peshawar, Quetta, dan Faisalabad sudah berfungsi kembali. Baig tidak menyebutkan mengapa pembukaan jalur penerbangan ditunda.
Pembukaan beberapa penerbangan tersebut dilakukan setelah ketegangan antara India dan Pakistan mereda. Menurunnya, eskalasi ketegangan ini terjadi karena Pakistan melepaskan pilot India yang mereka tahan di Kashmir.
Penutupan jalur penerbangan Pakistan ini membuat perjalanan antara Asia dan Eropa terganggu. Hal itu membuat ribuan penumpang terlantar, walaupun dapat melalui rute Cina tapi banyak penerbangan yang biasanya melalui Pakistan.
Seperti penerbangan dari Pakistan ke Afghanistan dan Singapura ke Eropa yang harus dialihkan ke Oman. Hal itu membuat penerbangan lebih lama beberapa jam dan menghabiskan lebih banyak bahan bakar. Iran menjadi salah satu negara yang mengandalkan jalur penerbangan Pakistan.
Layanan kereta Samjhauta Express yang dua pekan sekali menghubungkan ibu kota India New Delhi dengan Lahore, Pakistan juga sudah dibuka kembali. Jalur kereta api itu sempat ditutup selama satu pekan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
