REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Ketua parlemen Suriah Hammouda Sabbagh mengikuti pertemuan antar-parlemen Arab di Amman, Yordania, Senin (4/3). Itu merupakan partisipasi pertama Suriah dalam kegiatan tersebut sejak meletusnya konflik sipil pada 2011.
Dilaporkan laman Hurriyet, dalam pertemuan itu, ketua parlemen Yordania Atef al-Tarawneh menyerukan negara-negara regional untuk bekerja dan membantu menyelesaikan krisis Suriah. Hal tersebut penting dilakukan agar Suriah mendapatkan kembali tempatnya di dunia Arab.
Suriah didepak dari Liga Arab tak lama setelah konflik sipil pecah di negara tersebut pada 2011. Negara anggota Liga Arab juga mengecam Presiden Suriah Bashar al-Assad karena gagal bernegosiasi dengan pihak oposisi dan mengerahkan kekuatan militer yang dianggap brutal guna membungkam mereka.
Delapan tahun setelah meletusnya konflik, Pemerintah Suriah mulai menguasai kembali sebagian besar wilayahnya yang sebelumnya diduduki kelompok oposisi bersenjata. Seiring dengan kondisi tersebut, beberapa negara Arab mulai menjalin lagi hubungan dengan Damaskus.
Uni Emirat Arab (UEA) bahkan telah membuka kembali kedutaan besarnya untuk Suriah pada Desember tahun lalu. Kendati demikian, keanggotaan Suriah di Liga Arab belum resmi dipulihkan.
Pembahasan tentang pemulihan status keanggotaan Suriah sebenarnya hendak dilakukan pada Januari lalu. Namun, negara-negara Arab memutuskan menundanya hingga KTT Liga Arab digelar di Tunis, Tunisia, bulan ini.