REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) XI Jayapura Osman Marbun mengatakan, Mabes TNI mengerahkan 600 personel untuk melanjutkan pembangunan jembatan di Kabupaten Nduga, Papua. Jembatan itu sebelumnya dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Brantas Abdibraya.
"Personel TNI yang dikerahkan itu saat ini dalam perjalanan menuju Timika, untuk selanjutnya menuju Nduga," kata Marbun di Jayapura, Selasa (5/3).
Dia mengatakan, 600 personel yang dikerahkan itu terdiri dari Zipur 8 dan Yonif 431 dari Kodam Wirabuana. Personel TNI itu tidak hanya mengerjakan pembangunan jembatan tetapi juga mengamankan selama pengerjaannya. Ini mengingat pengerjaannya tidak tuntas setelah diserang KKB.
"Ratusan personel TNI itu dikerahkan untuk menyelesaikan pembangunan 16 jembatan dan diharapkan selesai Desember mendatang," kata Marbun seraya berharap selama proses pengerjaan tidak ada hambatan.
Ketika ditanya apakah dalam pengerjaan jembatan, Zipur 8 membawa alat berat? Marbun mengatakan, nantinya akan menggunakan peralatan yang ada di lokasi.
"Bila peralatan yang ada masih bisa digunakan akan digunakan namun mereka juga membawa peralatan lapangan," kata Osman Marbun.
Pembangunan 21 jembatan di Nduga yang sebelumnya dikerjakan PT Istaka Karya dan PT Brantas terhenti akibat kamp karyawan diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) pada awal Desember 2018. Serangan itu menyebabkan 19 orang di antaranya meninggal akibat ditembak dan dibunuh.
Bahkan empat orang lainnya yakni Ricky Cardo Simanjuntak, Petrus Ramli, M.Ali Akbar dan Hardi Ali hingga kii belum diketahui nasibnya.