REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Otoritas Arab Saudi telah menangguhkan sebuah acara bincang-bincang televisi di negaranya. Hal itu diduga dilakukan karena acara tersebut membahas isu-isu sensitif.
Laman berita Sabq, seperti dikutip Aljazirah pada Selasa (5/3) melaporkan, acara yang ditangguhkan bernama "With Dawood". Acara itu ditayangkan oleh SBC, saluran televisi yang dikelola Pemerintah Saudi.
With Dawood baru memproduksi enam episode. Namun, topik-topik yang dibahas dalam acara tersebut memang cukup sensitif, seperti perempuan Saudi yang melarikan diri, kekerasan rumah tangga, daerah kumuh, orang asing yang menikah dengan warga Saudi, dan lainnya.
Pada salah satu episode, acara With Dawood pernah mewawancarai seorang wanita Saudi yang tinggal di pengasingan di London, Inggris. Kala itu dia menceritakan bahwa dirinya pernah diperkosa oleh saudaranya saat masih berusia delapan atau sembilan tahun.
Dia kemudian membahas tentang kurangnya perlindungan terhadap perempuan yang dilecehkan Saudi. Dia pun menyuarakan perihal perlunya mengubah hukum perwalian pria.
Di episode lainnya, With Dawood pernah mengundang seorang narasumber untuk membahas tentang pengangguran di antara para lulusan perempuan. Dia meminta Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman memecahkan masalah itu.
"Kami ingin masalah kami diselesaikan. Kami menginginkan keputusan kerajaan dari putra mahkota seperti (mendiang) Raja Abdullah," kata perempuan tersebut.
Otoritas Saudi tidak mengumumkan tentang alasan penangguhan acara tersebut. Dawood Shiryan, figur yang membawakan acara With Dawood diketahui menduduki jabatan sebagai kepala Otoritas Penyiaran Saudi (SBA).
Dia merupakan penyiar berpengalaman yang turut bertugas mengawasi elemen-elemen lanskap media di Saudi. Pengawasan dilakukan secara ketat.
Belum ada informasi apakah Shiryan akan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai SBA karena acara yang dibawakannya ditangguhkan otoritas Saudi. SBA juga belum merilis pernyataan resmi terkait hal tersebut.