REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Komite Nasional Partai Demokrat (DNC) Amerika Serikat (AS) tidak akan membiarkan stasiun televisi Fox News menjadi tuan rumah debat politik pemilihan presiden 2020. Larangan ini dikeluarkan setelah ada laporan tentang hubungan Fox News dengan Presiden AS Donald Trump.
"Laporan terbaru di New Yorker tentang hubungan tidak pantas antara Presiden Trump, pemerintahannya, dan Fox News mengarahkan pada kesimpulan jaringan televisi itu tidak dalam posisi adil dan netral dalam debat kandidat kami," kata Ketua DNC Tom Perez dalam pernyataannya, Kamis (7/3).
Perwakilan stasiun televisi konservatif tersebut berharap DNC mempertimbangkan kembali keputusannya. Fox News juga berharap DNC membiarkan para jurnalisnya menjadi moderator dalam debat primer kandidat presiden Partai Demokrat.
"Fox News tidak akan berfungsi sebagai rekan media dalam debat primer Demokrat 2020," tambah Perez.
Ini bukan pertama kalinya Demokrat menolak tawaran Fox News untuk menjadi tuan rumah dan menayangkan debat para kandidatnya. Pada 2016 lalu DNC juga menolak beberapa tawaran jaringan televisi konservatif tersebut.
Fox dikenal sangat tajam dalam mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintahan partai Demokrat. Terutama saat Barack Obama menjabat sebagai presiden. Sementara itu Trump yang berasal dari partai Republik mengincar periode kedua pada pemilihan presiden 2020.
Ia sudah memicu perpecahan antara dua partai di media sosial Twitter dan televisi. Pidato-pidatonya kerap menyerang politikus-politikus Demokrat terkemuka.
Pada awal pekan ini New Yorker melaporkan hubungan 'mulus' antara Trump dan jaringan televisi yang didirikan Rupert Murdoch itu. Mereka mengutip pakar kepresidenan yang mengatakan Fox 'stasiun telivisi yang hampir seperti stasiun televisi negara'.
Dalam artikel tersebut New Yorker mengambarkan mudahnya akses dan wawancara jurnalis-jurnalis Fox News ke pejabat-pejabat Gedung Putih secara eksklusif.
Karena banyaknya kandidat yang maju ke pemilihan presiden, partai Demokrat membagi debat primer pertama selama dua pekan pada musim panas tahun ini. Sebanyak 12 kandidat partai Demokrat sudah siap bersaing dalam pemilihan presiden 2020.