Jumat 08 Mar 2019 21:33 WIB

16 WNI di Malaysia Terjaring Razia Imigrasi

Sebanyak 32 kios di kawasan pasar juga telah diperiksa.

Razia imigrasi (Ilustrasi)
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Razia imigrasi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SELANGOR -- Sebanyak 16 orang Warga Negara Indonesia (WNI) tidak berdokumen terjaring dalam Operasi Terpadu Kantor Imigrasi Malaysia (JIM) di Pasar Borong Selayang dan Pasar Meru Klang, Selangor, Jumat (8/3). Dalam operasi ini, sebanyak 32 kios di kawasan pasar telah diperiksa dan sebanyak 169 orang dari berbagai warganegara telah diperiksa.

"JIM melakukan operasi mulai jam 6.00 pagi dengan melibatkan 94 orang pegawai Imigrasi," ujar Kepala Departemen Imigrasi Malaysia, Dato' Indera Khairul Dzaimeen Bin Daud kepada media di Kuala Lumpur.

Baca Juga

Operasi ini juga menyasar gerai-gerai ilegal di sekitar kawasan pasar yang mana perniagaannya dijalankan oleh warga negara asing. Dari jumlah pekerja yang diperiksa sebanyak 47 orang Pendatang Asing Tanpa Izin (PATI) telah ditahan atas berbagai kesalahan Imigrasi.

"PATI yang ditahan selain WNI terdiri atas warganegara Myanmar 22 orang, Bangladesh empat orang diikuti dengan India sebanyak lima orang," kata Indera.

Mereka semua berumur antara 25 ke 48 tahun dan semua tahanan akan ditempatkan di Depo Imigrasi untuk penyelidikan dan tindakan lebih lanjut. Pemeriksaan saat operasi juga menemukan sebanyak 68 orang warganegara asing pemegang kartu UNHCR.

Sebanyak 14 majikan turut ditahan di dalam operasi tersebut dan selanjutnya majikan dan pemilik kios-kios pasar borong akan ditindak.  JIM menjalankan operasi bersama Polisi Diraja Malaysia (PDRM), pemerintah daerah setempat dan Jabatan Pendaftaran Negara (JPN) dalam dalam usaha memberantas dan menyelesaikan masalah PATI serta memastikan kesejahteraan, keselamatan dan kedaulatan negara.

"JIM medukung penuh tindakan pihak Pemda setempat untuk membatalkan izin yang telah diberikan kepada mereka. Ini antara tindakan yang perlu bagi menangani PATI yang bekerja dan juga menjalankan perniagaan di pasar borong," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement